Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi mengatakan, tidak ada nama pimpinan KPK dalam 43 nama calon menteri Presdien Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hal tersebut kata Johan, berdasarkan informasi yang diterimanya dari Ketua KPK Abraham Samad.
"Kemarin pimpinan sebut, alhamdullilah tidak ada satu pun nama pimpinan yang masuk ke situ sehingga kami lebih leluasa," kata Johan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/10).
Sebelumnya, nama Abraham disebut-sebut masuk dalam daftar nama calon kabinet Jokowi-JK. Nama Abraham disebut-sebut sebagai calon Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung.
Kendati demikian, Johan juga tidak memastikan apakah nantinya Jokowi benar-benar tidak memasukkan nama pimpinan KPK dalam kabinetnya. Yang jelas kata dia, 43 nama calon menteri yang telah ditelusuri rekam jejaknya oleh KPK, beberapa di antaranya berasal dari kalangan swasta.
"Saya tidak tahu kalau Pak Jokowi masih ada juga nama-nama yang disimpan dan tidak disampaikan ke KPK. Saya tidak bisa simpulkan itu," kata Johan.
Sebelumnya, Jokowi melalui Tim Transisi telah menyerahkan 43 nama calon menteri ke KPK untuk ditelusuri rekam jejaknya pada Jumat (17/10) lalu. Pimpinan KPK pun secara langsung telah menyerahkan kembali nama-nama tersebut kepada Jokowi pada Minggu (19/10) malam lalu.
Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengatakan, pihaknya memberi tanda tertentu pada nama-nama tersebut. Lebih lanjut kata Zulkarnain, tanda merah diberikan pada nama calon menteri yang dinilai KPK berisiko tinggi.
"Yang beresiko tinggi kami anggap merah, yang kami anggap kurang kami beri warna kuning," kata Zulkarnain saat dihubungi wartawan, Senin (20/10) kemarin.
Kendati demikian, Zulkarnain masih enggan menyebut siapa saja nama-nama yang diberi tanda merah dan kuning tersebut. Zulkarnain hanya berpesan pada Jokowi, untuk tidak memilih nama yang menurut KPK bermasalah dan berpotensi bermasalah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News