Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Partai NasDem mempersiapkan sebaik mungkin seluruh calon kepala daerah yang diusung untuk memenangi Pilkada serentak 2015.
NasDem yang realistis mendukung calon yang memiliki elektabilitas tinggi, bahkan mendukung sejumlah calon dari jalur perseorangan atau yang disebut calon independen.
Nasdem berencana menggelar Rakernas dan Konsolidasi Pemenangan Pilkada pada 9 Desember mendatang.
Rakernas ini digelar guna persiapan para kader partai agar siap secara teknis dan mental jelang Pilkada Serentak.
Ketua Bapilu Nasdem Enggartiasto Lukita, mengatakan bahwa partainya akan mengusung kurang lebih 255 bakal calon untuk maju dalam Pilkada.
Dari 255 itu diketahui, Partai NasDem akan mengusung lima calon independen nonpartai.
"Ini adalah Pilkada pertama di Indonesia, dan kami ini partai yang sangat terbuka, kalau ada yang mau calonkan dari dalam Nasdem tidak apa-apa. Kalau memang yang dari luar bagus juga tidak apa-apa," kata Enggar di kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Minggu (20/9/2015).
Menurutnya, siapapun berhak maju, termasuk independen. Namun Nasdem tentu akan melihat bakal calon independen tersebut dari beberapa aspek, diantaranya aspek kompetensi, moralitas dan rekam jejak hukum dari calon tersebut.
Menurutnya, bentuk dukungan yang disampaikan adalah hanya berupa pendidikan politik agar bakal calon memiliki visi misi yang jelas dan sejalan dengan program Pemerintah.
"Tentu kami mendukung dengan melihat beberapa hal, kami akan lihat berdasarkan rekam jejak mereka, moralitas dan kompetensi mereka," kata Enggar.
Untuk diketahui, 5 bakal calon independen yang rencananya akan didukung oleh Partai Nasdem adalah Calon Bupati Labuan Batu dan Kumbang Asudutan di Sumut, Tomohon (Sulawesi Utara), Pesawaran (Lampung) dan Rembang (Jawa Tengah).
Sementara itu, Sekretaris Bapilu Partai NasDem, Willy Aditya mengatakan, langkah ini diambil karena melihat adanya calon-calon potensial yang enggan digandeng oleh partai politik.
Di sisi lain, NasDem tidak memenuhi syarat untuk mengusung sendiri calon tersebut.
"Jadi kenapa kita dukung, ketika kita survei ternyata ada upaya mengganjal agar paslon ini tidak bisa mendapat perahu. Contohnya di Lampung (Pesawaran Timur), petahana tidak dapat perahu, padahal elektabilitasnya 67%," ucap Wasekjen NasDem itu.
Meski tidak mengusung, lanjut Willy, NasDem tetap serius memenangkan calon-calon independen itu. Dia menjamin bahwa mesin partai akan digerakan secara maksimal untuk kepentingan pemenangan mereka.
"Dukungan kita hanya political letter, tapi semua struktur partai sudah diperintahkan untuk mendukung," katanya. (Wahyu Aji)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
