kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pihak Anas klaim punya data kampanye Demokrat 2009


Jumat, 21 Maret 2014 / 23:03 WIB
Pihak Anas klaim punya data kampanye Demokrat 2009
ILUSTRASI. PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menjalankan sejumlah strategi bisnis untuk memaksimalkan laju bisnisnya di tahun 2022. KONTAN/DANIEL PRABOWO/23/08/2018


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pengacara mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Firman Wijaya, mengaku punya data yang menunjukkan dana kampanye Partai Demokrat pada Pemilu 2009 ada yang berasal dari Bank Century.

"Data-datanya kita ada," kata Firman di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, seusai mendampingi Anas diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi Hambalang, Jumat (21/3/2014).

Menurut Firman, dana Century yang digunakan untuk pembiayaan kampanye Partai Demokrat itu merupakan rangkaian atau hasil dari tugas-tugas khusus yang diberikan kepada Anas.

Sebelumnya, pengacara Anas, Handika Honggowongso, mengatakan bahwa kliennya pernah ditugaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengamankan kasus bail out Bank Century. Selaku Ketua Fraksi Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat ketika itu, Anas mengaku diminta mencegah agar Panitia Khusus (Pansus) Bank Century di DPR tidak mengarah ke SBY, baik secara hukum maupun politik.

Hari ini, Firman mengatakan bahwa Anas telah memberikan kepada tim penyidik KPK hasil audit yang dilakukan akuntan independen terhadap laporan keuangan Partai Demokrat terkait Pilpres 2009.

"Ada rangkaian yang perlu didalami oleh KPK, tetapi sebagai informasi awal itu kita sampaikan pada pemeriksaan yang ketujuh ini. Yang kedua, ada laporan audit independen yang perlu didalami. Nanti kami tim hukum akan melihat langkah-langkah yang perlu atau informasi yang disampaikan oleh Pak Anas," ujarnya.

Seusai diperiksa petang tadi, Anas menduga ada penyumbang dana kampanye, baik perseorangan maupun korporasi yang palsu dalam laporan Partai Demokrat. Penyumbang tersebut ada di dalam daftar, tetapi sesungguhnya mereka tidak menyumbangkan uang untuk biaya kampanye Demokrat.

"Karena daftar penyumbang itu sesungguhnya tidak menyumbang, berarti kan ada sumber dana lain yang sesungguhnya itulah yang perlu diselidiki," kata Anas.

Anas meminta KPK menyelidiki kemungkinan adanya sumber dana lain untuk kampanye Partai Demokrat, termasuk kemungkinan dananya berasal dari Century.

"Termasuk tugas KPK kalau mau menyelidiki apakah itu ada kaitannya dengan kasus Bank Century atau tidak," ujarnya.  (Icha Rastika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×