Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebut rencana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 saat libur Natal dam Tahun Baru (Nataru) akan menekan ekonomi.
Pada penerapan PPKM level 3 akan membuat pembatasan yang lebih ketat. Sehingga nantinya mobilitas masyarakat juga akan terbatas dan berdampak pada tertekannya ekonomi.
"Pasti ada pengaruh ketika dia menjadi PPKM 3 sudah pasti ada pembatasan," ujar Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani kepada wartawan, Kamis (18/11).
Kebijakan tersebut saat ini masih dalam pembahasan pemerintah. Hariyadi berharap tidak ada pembatasan ketat seperti PPKM level 3 yang akan berdampak pada dunia usaha.
Baca Juga: Pemerintah terapkan PPKM level 3 di seluruh Indonesia saat libur Natal dan tahun baru
Sejalan dengan itu, Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran bilang, PPKM level 3 akan memukul industri hotel. Pasalnya selama ini libur akhir tahun merupakan periode tingginya tingkat keterisian hotel.
"Otomatis dampaknya nanti pertumbuhan yang ada saat ini akan terjadi penurunan," kata Maulana.
Maulana bilang, saat ini industri hotel memang tengah mengalami pertumbuhan akibat sejumlah wilayah mulai menerapkan PPKM level 2 dan 1. Pertumbuhan tersebut digunakan untuk menutup penghasilan selama industri hotel harus berhenti operasi selama kondisi PPKM parah.
Selain itu, periode libur Nataru sebeluknya digunakan untuk menutup minimnya punjungan pada semester pertama tahun 2022. Sebagai informasi, Maulan bilang pada paruh pertama tiap tahunnya kunjungan hotel dan tempat wisata relatif lebih rendah.
"Harapan pelaku pariwisata bahwa akhir tahun mereka punya kesempatan tumbuh," kata Maulana.
Selanjutnya: Dampak pembatasan mobilitas saat libur Natal dan Tahun Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News