Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta perusahaan tambang pemegang konsesi perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) untuk turut berkontribusi dalam peningkatan kapasitas produksi listrik nasional.
Oleh karena itu, pemerintah akan mengundang para perusahaan tersebut bersama PT PLN pada Selasa (10/3) pekan depan. "Mereka kan punya banyak batubara, sudah semestinya ada partisipasi dalam program pembangunan pembangkit berkapasitas total 35.000 megawatt," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Sukhyar, Jumat (6/3).
Seperti diketahui dari total 35.000 MW yang diproyeksikan bisa beroperasi sebelum 2019 mendatang, 25.000 MW merupakan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan proyeksi kebutuhan 90 juta ton batubara per tahun.
Menurut Sukhyar, perusahaan pemegang konsesi PKP2B merupakan penyumbang 80% produksi batubara nasional. Di mana dari 73 perusahaan yang ada, 57 di antaranya telah memasuki tahapan produksi.
Namun sayangnya, sumbangan setrum dari perusahaan tambang tersebut sampai sekarang masih mini. "Dalam pertemuan minggu depan, kami ingin tahu persoalannya apa, apakah karena harga, distribusi atau apa, kan batubara sudah ada harusnya mereka ikut serta di pasokan pembangkit listrik," kata Sukhyar.
Sekarang ini, beberapa perusahaan PKP2B yang sedang membangun PLTU di antaranya PT Adaro Energy dan PT Pesona Khatulistiwa Nusantara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News