Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Pemerintah terus menggenjot pelatihan vokasi untuk kurikulum pendidikan di Tanah Air. Penguatan peran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terus diupayakan. Salah satu yang terus didorong yakni peran serta perusahaan swasta guna memperkuat SMK.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi meminta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk memberikan sejumlah insentif kepada perusahaan yang mau membantu penguatan vokasi di SMK. Ia bilang, pemerintah bisa mempertimbangkan untuk memberikan sejumlah insentif pajak bagi perusahaan maupun industri yang mengeluarkan bantuan untuk SMK di Tanah Air.
"Tadi saya minta ke Pak Menko (Darmin Nasution) supaya ada goodwill dari pemerintah kepada pihak perusahaan agar betul-betul memberikan rujukan keberpihakannya itu kepada lembaga pendidikan, memberi bantuan-bantuan . Itu supaya bantuan itu bisa dihitung sebagai cost perusahaan dan insentif dikonritkan," kata Muhadjir, Rabu (19/9).
Di sisi lain, ia bilang pemerintah tengah mengupayakan fleksibilitas kurikulum agar siswa SMK bisa lebih mudah beradaptasi dengan kebutuhan yang ada. Dia menyatakan dari 150 kompetensi, lebih dari separuh sudah mulai dimatangkan.
"Kita sudah lakukan pelan-pelan, agar kurikulum menjadi lebih adaptable dengan kebutuhan kerja.Dan memang begitu seharusnya karakter dari kurikulum," jelasnya.
Muhadjir bilang, pemerintah menargetkan fleksibelitas kurikulum untuk SMK ini bisa diterapkan dalam tahun ajaran 2018-2019. Namun sambil berjalan, ia bilang penerapan fleksibilitas ini tak harus menunggu 100% kesiapan dari SMK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News