Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produktivitas pegawai negeri sipil (PNS) yang dinilai masih rendah dipengaruhi beberapa hal. Diantaranya kompentensi yang masih kurang, budaya kerja yang masih lemah dalam pengawasan, hingga kebijakan sanksi yang diberikan belum memberi efek jera.
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansyah menilai, perubahan sistem penggajian PNS yang akan berdasarkan jabatan belum akan memberikan dampak yang besar pada perubahan produktivitas PNS nantinya. Namun, kebijakan tersebut merupakan satu langkah yang patut diapresiasi.
"Saya ragu, menurut saya enggak akan mengubah juga pola kerja atau produktivitas karena mereka kan juga dari sisi utama yaitu kompetensinya itu kurang memenuhi, kalau penggajian ini diubah sistemnya dengan jabatan, menurut saya, enggak akan berpengaruh banyak ke produktivitas daripada ASN itu sendiri," jelas Trubus pada Kontan.co.id pada Kamis (3/12).
Baca Juga: Kebijakan gaji PNS bakal diubah, ini alasannya
Trubus juga melihat, pemerintah sepertinya menerapkan standar ganda dari perubahan sistem penggajian, yaitu meningkatkan produktivitas dan juga efisiensi anggaran di tengah pandemi.
"Produktivitas tingkatin kompetensinya bukan sesederhana itu dengan hanya mengubah sistem penggajian, tapi juga kompetensinya harus ditingkatkan kalau mau meningkatkan produktivitas," kata Trubus.
Namun secara formulasi kebijakan, Trubus mengapreasi akan arah perubahan sistem tersebut. Yang penting, bagaimana nantinya implementasi kebijakan tersebut di lapangan.
Selanjutnya: Sistem gaji PNS diubah, produktivitas kerja bisa meningkat?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
