Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan eceran riil pada bulan Juli 2020 menunjukkan perbaikan meski masih berada dalam fase kontraksi dengan pertumbuhan minus 12,3% yoy. Secara spasial, kienrja penjualan eceran menunjukkan perbaikan di hampir seluruh kota yang disurvei.
"Membaiknya penjualan eceran di daerah survei sejalan dengan implementasi adaptasi kebiasaan baru (AKB) sehingga sejumlah pertokoan telah beroperasi kembali disertai dengan peningkatan daya beli masyarakat," tulis Bank Indonesia (BI) dalam survei, Rabu (9/9).
Dari sepuluh kota yang disurvei oleh bank sentral, penjualan eceran tumbuh positif di kota Manado, yaitu dengan pertumbuhan sebesar 32,2% yoy. Pertumbuhan positif juga tercatat di Makassar, yaitu dengan pertumbuhan sebesar 3,9% yoy.
Baca Juga: Ada promo Kemerdekaan, penjualan eceran Agustus 2020 diprediksi makin membaik
Kota-kota lainnya juga menunjukkan pertumbuhan yang membaik meski masih berada dalam fase kontraksi. Seperti contohnya kota Semarang yang tercatat tumbuh negatif 15,2% yoy, membaik dari minus 21% yoy pada bulan sebelumnya.
Ada juga kota Bandung dengan pertumbuhan minus 17,7% yoy, membaik dari minus 19,7% yoy pada Juni 2020. Kota Surabaya yang tumbuh minus 0,4% yoy, membaik dari minus 5,1% yoy pada Juni 2020.
Kemudian ada juga kota Banjarmasin yang tumbuh minus 32,4% yoy, membaik dari minus 36,2% yoy, serta kota Denpasar yang tumbuh negatif 33,8% yoy atau lebih baik dari minus 34,3% yoy.
Ke depan, kinerja penjualan eceeran diperkirakan akan terus membaik pada Agustus 2020. Meski membaik, fae pertumbuhan penjualan diproyeksikan masih tetap akan berada dalam fase kontraksi.
Selanjutnya: Pelonggaran PSBB mendorong perbaikan penjualan ritel di bulan Juli 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
