Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BANDUNG. Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa pertumbuhan harga komoditas ekspor Indonesia (IHEX) masih melemah. Hal ini disebabkan melemahnya permintaan dari Tiongkok.
Menurut Muslimin Anwar, Asisten Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, harga komoditas global masih negatif sampai dengan kuartal I tahun ini. "Harga IHEX kita masih rendah, karena melemahnya permintaan dari Tiongkok, serta meningkatnya pasokan, khususnya komoditas karet, tembaga, dan batubara," kata Muslimin, dalam seminar "Menuju Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas dan Berkelanjutan", di Bandung, Sabtu (24/5).
Sebagai contoh, pertumbuhan harga komoditas tembaga di Q4 2013 masih -9,89% secara YoY dan di Q1 2014 masih -11,79% secara YoY. Sedangkan batubara di Q4 2013 masih -5,27% secara YoY dan di Q1 2014 masih -5,21% secara YoY. Komoditas minyak sawit di Q4 2013 masih 28,39% secara YoY dan di Q1 2014 masih 8,09% secara YoY.
Komoditas karet di Q4 2013 masih -4,91% secara YoY dan di Q1 2014 masih -23,53% secara YoY. Komoditas nikel di Q4 2013 masih 10,67% secara YoY dan di Q1 2014 masih -15,69% secara YoY. Komoditas timah di Q4 2013 masih 6,02% secara YoY dan di Q1 2014 masih -6,07% secara YoY.
Adapun komoditas aluminium di Q4 2013 masih -5,68% secara YoY dan di Q1 2014 masih -8,13% secara YoY. Komoditas kopi di Q4 2013 masih -28,67% secara YoY dan di Q1 2014 masih 3,10% secara YoY. "Terakhir, IHEX nonmigas total di Q4 2013 masih -2,50% secara YoY dan di Q1 2014 masih -5,40% secara YoY," pungkas Muslimin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News