kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pertumbuhan ekonomi triwulan III melambat


Rabu, 15 Oktober 2014 / 20:11 WIB
Pertumbuhan ekonomi triwulan III melambat
ILUSTRASI. Dok. Bank Jago


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan menjadi tema ekonomi tahun ini. Tidak heran apabila perlambatan pada paruh pertama 2014 akan berlanjut pada paruh kedua, terutama pada triwulan III 2014.

Bahkan, Menteri Keuangan Chatib Basri sendiri memberi sinyal ekonomi Indonesia tahun ini bisa tumbuh di bawah 5% dengan melihat perkembangan ekonomi yang terjadi di global. Sejumlah ekonom yang dihubungi KONTAN, Rabu (15/10) sepakat bahwa pertumbuhan yang melambat akan terus terjadi pada triwulan III.

Ekonom Senior PT Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra mengatakan pertumbuhan ekonomi triwulan I relatif datar yaitu sebesar 5,1%, tidak jauh berbeda dengan ekonomi triwulan II yang mencapai 5,12%. Kalaupun bisa mencapai 5,2%, menurut Aldian, adalah pencapaian ekonomi yang sudah baik untuk triwulan III.

Konsumsi domestik melambat sebagai efek belanja pemilihan umum (pemilu) yang sudah hilang. Yang akan menjadi pendorong pertumbuhan adalah pengeluaran pemerintah. "Ekspor paling tidak tertolong dari ekspor tembaga Freeport," ujar Aldian.

Aldian memprediksi konsumsi pemerintah akan mulai kencang pada triwulan III. Kemudian pada triwulan IV konsumsi pemerintah akan bertambah semakin kencang. Hingga akhir tahun, Aldian memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 5,2%-5,3%.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David sumual menilai, perekonomian triwulan III akan tumbuh ke arah 5%-5,2% dengan kecenderungan bias ke bawah yaitu 5%. Ekspor melambat dan investasi lemah jadi penyebab.

Meskipun ada faktor lebaran, menurut David, hari kerja industri berkurang. Perusahaan pada sektor manufaktur banyak yang libur sehingga aktivitas ekonomi menurun.

Hingga akhir tahun pun, David menghitung pertumbuhan ekonomi akan berada pada level 5,2%. "Kalau ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Rp 3.000 per liter pada bulan November maka pertumbuhan tahun ini hanya 5%," terang David.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih malah menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III akan berada di bawah 5,1% yaitu sekitar 5%-5,05%. Menurut Lana, yang jadi penyebab pertumbuhan yang belum bisa naik pada triwulan III adalah karena pengeluaran pemerintah serta ekspor yang belum optimal.

Konsumsi domestik masih relatif bagus. Ekspor konsentrat yang mulai terjadi pada bulan Agustus baru akan terhitung maksimal realisasinya pada bulan Oktober.

Pengeluaran pemerintah baru optimal serapannya pada triwulan IV. Karena itu untuk triwulan IV Lana melihat ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih baik ke 5,3%. "Hingga akhir tahun ekonomi kita hanya berkisar 5,1%. Paling tinggi 5,2%," tandas Lana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×