Reporter: Rashif Usman | Editor: Tendi Mahadi
"Baik dari sisi kontribusinya kepada PDB maupun pada tingkat penyerapan tenaga kerjanya," tuturnya.
Lebih lanjut, Ronny mengungkapkan ada lima tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pertama, menjaga daya beli. Artinya, bansos harus dipastikan bisa benar-benar menjadi bantalan agar daya beli kelas menengah ke bawah tidak menurun drastis. Kedua, menurunkan angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) nasional, agar biaya investasi menjadi lebih murah.
Ketiga, tekanan eksternal, terutama penurunan permintaan atas komoditas ekspor nasional, pelemahan nilai mata uang, dan kenaikan suku bunga the Fed.
Keempat, memperluas pasar ekspor. Caranya dengan menemukan pasar baru selain pasar tradisional yang selama ini menopang ekspor Indonesia dan meningkatkan daya saing produk-produk ekspor Indonesia.
"Dan tantangan kelima adalah meningkatkan kualitas SDM nasional. SDM yang berkualitas adalah sumber pertumbuhan yang berkelanjutan," tutupnya.
Dalam riset Kontan, berikut proyeksi lembaga asing soal pertumbuhan ekonomi Indonesia:
1. Asian Development Bank (ADB): 5% (2024-2025)
2. Fitch Ratings: 5% (2024-2025)
3. International Monetary Fund (IMF): 5% (2024) dan 5,1% (2025)
4. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD): 5,1% (2024) dan 5,2% (2025)
5. World Bank: 4,9% (2024) dan 5% (2025).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News