Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Riset Bright Institute Muhammad Andri Perdana memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2024 akan lebih rendah daripada tahun sebelumnya.
Andri mengatakan, pada kuartal IV tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksikan berada di antara 0,35%-0,45% secara kuartalan, lebih lebih rendah ketimbang 0,45% QoQ di kuartal keempat tahun 2023. Sehingga pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 ini hanya berkisar pada 5,00%.
"Hal ini dapat kita prediksi karena secara siklus, pertumbuhan secara kuartalan di triwulan IV hampir selalu lebih rendah dibandingkan triwulan III," kata Andri kepada Kontan.co.id, Senin (25/11).
Sekadar informasi, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2024 sebesar 1,5% QoQ. Angka ini juga menyusut ketimbang kuartal ketiga 2023 yang sebesar 1,6%.
Baca Juga: Pengusaha Konstruksi Tolak Keras Kenaikan Tarif PPN 12% di 2025
Meski pada kuartal IV terdapat momentum natal dan tahun baru, hal itu tidak akan berdampak signifkan pada pertumbuhan ekonomi. Sehingga menurut Andri nyaris mustahil pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,2% seperti ditargetkan dalam APBN 2024.
"Hal itu karena dengan pertumbuhan triwulan III (QoQ) kemarin hanya di 1,5%, perlu pertumbuhan (QoQ) triwulan IV yang jauh lebih tinggi dari triwulan II," ujarnya.
Selain itu, kondisi perekonomian saat ini memang sangat tidak mendukung untuk tumbuh lebih kuat. Maka dari itu, pada kuartal IV 2024 Andri memperkirakan akan adanya kontraksi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal empat 2024 antara 4,84%-4,95% secara tahunan. Angka ini lebih kecil ketimbang pertumbuhan ekonomi kuartal keempat tahun lalu 5,04% secara tahunan.
Selanjutnya: Lebih Hemat! Ini Tarif Charger Mobil Listrik di Rumah
Menarik Dibaca: 4 Rekomendasi Acne Spot Treatment Terbaik yang Ampuh Usir Jerawat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News