kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Pertengahan Januari 2024, Badan Pangan Targetkan 1 Juta Beras Impor Tambahan Masuk


Kamis, 30 November 2023 / 04:55 WIB
Pertengahan Januari 2024, Badan Pangan Targetkan 1 Juta Beras Impor Tambahan Masuk
ILUSTRASI. Satu juta beras impor tambahan ditargetkan sudah masuk ke Indonesia hingga pertengahan Januari 2024. mpai Desember 2022 total importasi beras sebanyak 200.000 ton.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyampaikan, pada pertengahan Januari 2024 satu juta beras impor tambahan sudah masuk ke Indonesia. 

Sebagai informasi, pemerintah menambah kuota impor beras oleh Bulog untuk cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 1,5 juta ton. Sebelumnya kuota impor beras tahun ini sebesar 2 juta ton. Adapun untuk kuota impor 2 juta ton Arief mengatakan sudah seluruhnya direalisasikan.

"Target kita sampai dengan pertengahan januari 1 juta. Sisa 400.000an. Iya dari tambahan 1,5 kan kalau yang 2 juta sudah. Kan 2 juta tambah 1,5. Yang 1,5 itu sudah [dapat] 1 juta," kata Arief di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (29/11).

Baca Juga: Jelang Nataru, Sejumlah Harga Komoditas Pangan Masih Tinggi

Ia mengatakan, untuk rencana impor beras dari China dipastikan tidak jadi dilakukan. Hal tersebut lantaran harga beras impor asal negeri tirai bambu tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah. 

"[Impor beras China] Tidak ada, tidak masuk harganya. Tidak [jadi], dari Myanmar malahan," kata Arief. 

Pemerintah kata Arief tak menargetkan beras impor harus dari negara mana. Pasalnya saat ini cukup sulit untuk mendapatkan pasokan beras impor ditengah situasi global terutama adanya El Nino. 

Adapun beras impor yang didatangkan pemerintah kata Arief paling banyak berasal dari Vietnam sama Thailand. Vietnam dan Thailand berkontribusi 80% untuk beras yang didatangkan ke Indonesia.

"Sekitar 40%, 40%, sisanya 20% dari negara lain. Jadi 80% dari Vietnam dan Thailand," kata Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×