CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.827   12,00   0,08%
  • IDX 7.317   -5,08   -0,07%
  • KOMPAS100 1.119   -1,02   -0,09%
  • LQ45 888   3,38   0,38%
  • ISSI 221   -0,82   -0,37%
  • IDX30 455   2,11   0,47%
  • IDXHIDIV20 547   1,39   0,26%
  • IDX80 128   -0,04   -0,03%
  • IDXV30 137   0,00   0,00%
  • IDXQ30 151   0,24   0,16%

Pertemuan Prabowo - PM China Diprediksi Perkuat Kerja Sama RI-China 10 Tahun ke Depan


Senin, 11 November 2024 / 07:10 WIB
Pertemuan Prabowo - PM China Diprediksi Perkuat Kerja Sama RI-China 10 Tahun ke Depan
ILUSTRASI. Presiden Prabowo Subianto menyaksikan kerja sama dalam forum Bisnis Indonesia - China.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto melangsungkan pertemuan bilateral pertama dengan Perdana Menteri China, Li Qiang, pada Sabtu (9/11) di Great Hall of the People, Beijing.

Pertemuan ini diperkirakan akan memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan China dalam lima hingga 10 tahun ke depan, khususnya di bidang investasi sumber daya alam (SDA).

Baca Juga: Perang Dagang AS-China Berlanjut, Ekonomi Indonesia Berpotensi Terhambat

Menurut Wijayanto Samirin, ekonom dari Universitas Paramadina, kunjungan Presiden Prabowo ke China, bersamaan dengan rencana Indonesia untuk bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS, menunjukkan arah kerja sama ekonomi kedua negara yang semakin erat.

“Sektor SDA akan tetap menjadi andalan investasi China di Indonesia, karena mereka ingin mengamankan pasokan untuk kebutuhan dalam negeri,” ujar Wijayanto kepada Kontan.co.id, Minggu (10/11).

Selain sektor SDA, Wijayanto menyebut bahwa peluang investasi masih terbuka lebar di sektor lain seperti agroindustri, kendaraan listrik (EV), elektronik, transportasi dan logistik, serta energi baru terbarukan (EBT), tergantung pada kelihaian Indonesia dalam bernegosiasi.

Baca Juga: Momen Arsjad, Anindya, dan Prajogo Pangestu Serta Pengusaha Kakap RI Lainnya di China

Ia juga menyoroti peningkatan investasi China di Indonesia selama satu dekade terakhir, menjadikan China sebagai investor terbesar ketiga di Indonesia setelah Singapura dan Jepang.

“Hanya saja, sektor-sektor investasinya masih belum terdiversifikasi dengan baik. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama,” ungkapnya.

Wijayanto juga menambahkan bahwa investasi dari China cenderung padat modal, sehingga perlu dorongan agar lebih banyak investasi di sektor manufaktur yang dapat menciptakan lapangan kerja besar.

Selain itu, Indonesia harus siap menampung relokasi bisnis manufaktur dari China selama sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Baca Juga: Prabowo: Perusahaan RI dan China Bakal Teken Kontrak Investasi Rp 156,6 Triliun

Presiden Prabowo saat ini sedang menjalani perjalanan dinas luar negeri selama 16 hari.

Dalam pertemuan dengan PM Li Qiang, Prabowo menyoroti berbagai kontrak bisnis antara perusahaan-perusahaan China dan Indonesia yang akan segera ditandatangani, dengan nilai investasi mencapai lebih dari US$ 10 miliar atau sekitar Rp 156,6 triliun (asumsi kurs Rp 15.654).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×