Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto menerima kehadiran para konglomerat tanah air di Istana Kepresidenan pada pekan lalu, Jumat (7/3)
Diketahui, pertemuan tersebut dilakukan Prabowo untuk membahas sejumlah isu strategis yang tengah berkembang seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga swamsembada pangan dan energi.
Menanggapi hal ini, Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin membeberkan hal-hal krusial berdasarkan analisanya dari pertemuan Prabowo dengan delapan konglomerat tersebut.
“Menurut analisa saya, ada beberapa target penting, di antaranya pertama, meyakinkan dunia usaha bahwa ekonomi kita baik-baik saja dan Pemerintah tahu apa yang harus dilakukan,” ujarnya kepada KONTAN, Minggu (9/3).
Kedua, kata Wijayanto, Prabowo hendak meminta dukungan pengusaha untuk membenamkan investasinya guna menciptakan lapangan kerja. Ketiga, mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terbatas, Pemerintah meminta dukungan konglomerat dalam mewujudkan program strategisnya.
Baca Juga: Usai Bertemu Prabowo, Ini Kata Konglomerat Prajogo Pangestu dan Tomy Winata
“Pemerintah meminta dukungan dunia usaha untuk program-program strategisnya termasuk MBG, Danantara dan hilirisasi,” ungkapnya.
Meski demikian, Wijayanto tak memungkiri bahwa hal tersebut bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, para pengusaha bakal wait and see untuk membantu jalannya program strategis Prabowo itu.
“Saya rasa para pengusaha akan wait and see. Kalau pun bantu, akan test the water dulu, seperti pengusaha yang berinvestasi di IKN. Sikap itu realistis, karena para pengusaha juga sedang menghadapi berbagai ketidakpastian,” teragnya.
Di sisi lain, Wijayanto menilai, jika pengusaha turut membantu program pemerintah tersebut maka menurutnya tidak ada makan siang yang gratis. Artinya, tentu pengusaha mengharapkan imbal hasil dari apa yang mereka kerjakan.
“Pasti pengusaha menuntut jaminan atas ekstra risiko yang mereka ambil. Bisa berupa jaminan kepastian hukum, hingga konsesi tertentu,” imbuhnya.
Namun, dia bilang, kerja sama antara Pemerintah dan para pengusaha sangat diperlukan akan tetapi harus pula menjunjung aspek keadilan dan transparansi.
Adapun, salah satu poin penting dari pertemuan Prabowo dengan para konglomerat ini yaitu menciptakan kawasan ekonomi baru. Di mana Pemerintah diminta memberikan insentif khusus kepada bisnis dan investor, termasuk inisiatif family office, adopsi teknologi, dan sebagainya.
“Saya lihat itu ide yang baik, dan sebenarnya sudah mulai dipikirkan bahkan mulai diwujudkan. Yang terpenting adalah kualitas implementasinya,” kata Wijayanto.
Sebagai informasi, nama-nama konglomerat yang hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Sugianto Kusuma alias Aguan, Anthony Salim, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, Tomy Winata, Prajogo Pangestu, Chairul Tanjung, Hilmi Panigoro, Haji Isam dan Ray Dalio.
Baca Juga: Momen Ketika Prabowo Kenalkan Hashim Djojohadikusumo ke Miliarder AS Ray Dalio
Selanjutnya: Jack Daniel’s Diboikot di Kanada! Perang Dagang dengan AS Semakin Memanas
Menarik Dibaca: 14 Ramuan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News