Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk induk usaha rumahsakit milik negara tinggal selangkah lagi. Akhir pekan lalu, tujuh perusahaan BUMN mengalihkan saham kepemilikan rumah sakit kepada holding BUMN rumah sakit, yaitu PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika IHC).
Pengalihan saham dimulai dengan penandatanganan akta jual beli saham pada akhir pekan lalu. Penandatanganan akta jual beli adalah tahap kedua dari proses pembentukan holding.
Tujuh RS BUMN tersebut, yakni PT Krakatau Medika, anak usaha dari PT Krakatau Steel Tbk, PT Rumah Sakit Pelabuhan dari PT Pelabuhan Indonesia II , dan PT Pelindo Husada Citra dari PT Pelabuhan Indonesia III.
Lalu, PT Nusantara Medika Utama, anak usaha dari PT Perkebunan Nusantara X, PT Nusantara Sebelas Medika dari PT Perkebunan Nusantara XI, PT Rolas Nusantara Medika dari PT Perkebunan Nusantara XII, dan PT Rumah Sakit Bakti Timah dari PT Timah Tbk.
Penandatanganan disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, dana para Direktur BUMN.
Erick berharap pembentukan holding RS BUMN bisa meningkatkan kualitas pelayanan, jaringan dan skala, kapabilitas, dan inovasi, serta integrasi dan kolaborasi ekosistem kesehatan nasiona antar RS BUMN.
“Saya berharap RS BUMN dapat saling bekerja sama, membangun ekosistem kesehatan yang baik dengan RS swasta, daerah, dan tentunya memprioritaskan produk-produk dalam negeri,” ujar Erick dalam keterangan resminya, Senin (10/8).
Menurut Erick, pembentukan holding dapat membuat holding RS BUMN menjadi pemimpin dari sisi kualitas dan pasar RS di Indonesia. Pembentukan holding RS BUMN juga diharapkan sesuai dengan value of synergy and value of creation dan dapat menuju go global yang ditempuh dengan pertukaran tenaga medis ke luar negeri sebagai transfer knowledg
Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini berharap pembentukan holding dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi operasional Pertamedika IHC. Ia menyebut pada tahap ketiga pembentukan holding RS BUMN akan dilakukan pula rebranding RS dari sisi pelayanan dan inovasi.
Sementara, Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat mengatakan bila sudah tergabung dalam holding, jumlah RS dalam jaringan ini akan meningkat dari 35 menjadi 70 RS. Adapun, kapasitas tempat tidur akan meningkat dari 4.500 menjadi 6.500 tempat tidur. Sementara dari sisi pendapatan usaha ditargetkan mencapai Rp 4,5 triliun dan aset mendekati Rp 5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News