kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Pertamax mahal, realisasi premium pada Februari lebihi kuota


Senin, 07 Maret 2011 / 12:01 WIB
Pertamax mahal, realisasi premium pada Februari lebihi kuota
Salah satu produk perhiasan dari batu alam Lunarshop. dok Lunarshop


Reporter: Irma Yani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi atau pertamax disinyalir menjadi salah satu penyebab tingginya realisasi premium pada Februari lalu. Pasalnya, BPH migas mencatat, realiasi premium pada Februari 2011 mencapai sebesar 1.822.098 kiloliter (KL), melebihi kuota yang ditetapkan sebesar 1.706.361 KL.

Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala BPH Migas Tubagus Haryono tak menampik hal tersebut. Ia mengakui, ada kemungkinan peralihan konsumen pertamax ke premium lantaran makin mahalnya harga pertamax.

"Saya belum hitung elastisitasnya, tapi pasti ada swing (peralihan) sedikit," terangnya saat ditemui di kantor Menko Perekonomian, Senin (7/3).

Selain itu, ada kemungkinan penyebab kelebihan kuota diakibatkan adanya penyelundupan. Untuk itu, pihaknya mengaku akan terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengurangi tingkat penyelundupan itu.

"Mungkin (ada penyelundupan), namanya kemungkinan, ya ada saja kemungkinan itu. Kita dari BPH Migas akan ada penegakkan hukum sama Polri," tandasnya.

Kendati demikian, meski adanya kelebihan kuota, Tubagus menyatakan belum ada rencana penambahan kuota BBM bersubsidi hingga akhir tahun ini. Menurutnya, hingga saat ini kuota BBM bersubsidi tetap dipatok pada 38,5 juta KL.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×