kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perry Warjiyo sedih dengan ekonomi syariah Indonesia yang kalah dari negara tetangga


Rabu, 28 Maret 2018 / 14:36 WIB
Perry Warjiyo sedih dengan ekonomi syariah Indonesia yang kalah dari negara tetangga
ILUSTRASI. Fit and Proper Test Perry Warjiyo


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo hari ini, Rabu (28/3) menghadiri fit and proper test dengan Komisi XI DPR RI di ruang rapat Komisi XI.

Dalam pemaparannya, Perry menyebutkan beberapa strategi yang akan dia lakukan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satunya adalah mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

Menurut Perry, perekonomian syariah di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Hal inilah yang membuat dirinya sedih.

"Saya sedih Indonesia tertinggal dari negara-negara lain, tidak hanya Malaysia dan Uni Emirat Arab (UEA)," ujar Perry di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (28/3).

Bahkan, menurut Perry, ekonomi syariah Indonesia juga kalah dengan negara lainnya yang sebelumnya tidak terkenal dengan ekonomi syariah. Sebut saja Thailand, Australia, dan Korea Selatan.

“Kita kalah dengan Thailand yang sudah jadi pusat makanan halal, Australia yang menjadi pusat daging halal, dan Korea Selatan sebagai produsen kosmetik halal,” katanya.

Menurut Perry, Indonesia memiliki potensi ekonomi syariah yang besar. Sebab mayoritas penduduk Indonesia adalah beragam muslim.

"Potensi syariah di Indonesia padahal sangat besar. Hal ini yang perlu didorong. Indonesia tidak bisa hanya jadi pasar. Harus ada suatu rantai pasok halal atau halal supply chain,” jelasnya.

Untuk mendorong ekonomi syariah tersebut, Perry mengatakan BI akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah dan lembaga lainnya. Diharapkan, kebutuhan halal di dalam negeri bisa terpenuhi dari pelaku ekonomi syariah domestik sehingga Indonesia benar-benar menjadi pusat ekonomi syariah baik dari sisi pangsa pasar maupun pelakunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×