Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sepanjang tahun ini masih rendah.
Kementerian Koordinator bidang Perekonomian mencatat, realisasi KUR Penempatan TKI periode Januari-September 2019 sebesar Rp 659 miliar.
Baca Juga: Penurunan bunga KUR diharapkan bisa mempercepat UMKM untuk berkembang
Realisasi tersebut baru memenuhi 42,2% dari plafon KUR Penempatan TKI yang ditetapkan sebesar Rp 1,56 triliun untuk tahun ini.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, penyaluran KUR Penempatan TKI yang rendah lantaran masih banyak pekerja migran yang tidak memiliki akses ke perbankan.
Selain itu, penyaluran KUR kepada TKI dianggap berisiko sehingga tidak banyak bank maupun lembaga keuangan yang menyediakan.
“OJK menyarankan untuk ke depan kerja sama dengan bank-bank di negara penempatan (luar negeri) sehingga mereka (TKI) bisa mencicil (pengembalian pinjaman),” tutur Ida saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (12/11).
Baca Juga: Plafon KUR bertambah, Mentan harap penyaluran KUR sektor pertanian terkerek
Kerja sama dengan bank asing di luar negeri, lanjut Ida, diharapkan dapat mempermudah para pekerja migran untuk membayarkan kembali pinjamannya sehingga dapat menekan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL).