Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka posko angkutan Lebaran tahun 2024.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno menyampaikan, salah satu tujuan dibentuknya posko ini adalah untuk melaksanakan pemantauan transportasi. Serta untuk lebih memantapkan koordinasi dan kolaborasi antara petugas seluruh stakeholders.
Hal ini sebagai upaya mewujudkan angkutan Lebaran tahun 2024 yang selamat, aman, nyaman, ketertiban, dan kelancaran. Posko dilaksanakan dalam dua shift. Shift pertama dimulai pukul 08.00-20.00 WIB. Shift kedua dimulai pukul 20.00-08.00 WIB.
"Penyelenggarakan posko angkutan Lebaran terpadu tahun 2024 dimulai dari tanggal 3 April 2024 sampai 18 April 2024," ujar Hendro dipantau dari Youtube Kementerian Perhubungan, Rabu (3/4).
Baca Juga: Diminta Naikkan Diskon Tarif Tol Jadi 50%, Begini Respon Kementerian PUPR
Posko terdiri dari Korlantas Polri, Basarnas, BMKG, KNKT, Kemenhub, Jasa Marga, Astra Infra Tol Nusantara, Jasa Raharja, ASDP, KAI, Pelni, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Airnav, dan stakeholders terkait.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, jalur utama mobilitas pemudik antara lain Tol Trans Jawa, disusul Tol Cipularang, Tol Trans Sumatra, Lintas Pantura, Merak, dan masing-masing memiliki fungsi tersendiri.
"Saya memberikan catatan bahwa tol ke arah Jawa adalah tol yang paling padat dan kita sudah melakukan upaya-upaya sebagaimana menghadapi itu semuanya. Ke arah barat pada titik Merak menjadi suatu titik pantau effort yang maksimal dari kita," kata Budi Karya.
Pemerintah bersama stakeholder diharapkan melakukan antisipasi lonjakan mudik, terutama ke arah timur yang begitu besar. Kemenhub juga mengimbau pemudik menggunakan transportasi umum untuk mengurangi kepadatan dan resiko kecelakaan.
Pengawasan dan pendekatan harus dilaksanakan dengan tegas tapi humanis. Menhub juga mengapresiasi aparat yang bertugas di lapangan saat masa mudik Lebaran.
"Dinamika di lapangan tentunya akan dinamis dan kami harapkan para stakeholder mengambil suatu tindakan tindakan yang kreatif, menguntungkan proses mudik kali ini dan libatkan masyarakat sebagai subjek sehingga dapat melaksanakan mudik ini dengan kebersamaan yang bagus," jelas Menhub.
Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi telah mengadakan survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 (Idul Fitri 1445 H).
Berdasarkan hasil survei tersebut, pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Sedangkan minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik Lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta), bus 19,4% (37,51 juta), mobil pribadi 18,3% (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).
Minat masyarakat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tidak adanya Covid-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca.
Perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7%). Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2%).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News