kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan Daging Sapi Melonjak Pada Ramadan-Lebaran, ID FOOD Penuhi Dengan Impor


Jumat, 01 Maret 2024 / 12:22 WIB
Permintaan Daging Sapi Melonjak Pada Ramadan-Lebaran, ID FOOD Penuhi Dengan Impor
ILUSTRASI. Kebutuhan daging sapi bisa naik lima kali lipat saat periode Ramadan dan Lebaran.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Konsumsi daging sapi pada periode Ramadan dan Lebaran selalu meningkat jika dibandingkan hari biasa. Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha ID FOOD Dirgayuza Setiawan bahkan mencatat, kebutuhan daging sapi bisa naik lima kali lipat saat periode tersebut.

Untuk memenuhi permintaan daging sapi yang melonjak tersebut, ID FOOD Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan, memenuhinya dengan melakukan impor.

“Tentu timing kapan kita akan melakukan importasi menjadi sangat penting. Kita lihat terutama untuk konsumsi daging di Indonesia cukup unik di mana di bulan Ramadan dan Lebaran naiknya bisa 5 kali lipat dibanding konsumsi bulanan pada biasanya,” tutur Dirgayuza, Jumat (29/2).

Dia menyebut, tahun ini ID FOOD akan mengimpor 20.000 ton daging sapi dari Brasil dan juga impor sapi hidup dari Australia.

Baca Juga: Kemendag Terbitkan Persetujuan Impor Daging Sapi Sebanyak 146.243 Ton

Selain ID Food, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga menugaskan kepada Bulog untuk mengimpor 100.000 ton daging kerbau. Menurutnya, impor daging kerbau itu sangat membantu masyarakat.  Daging kerbau dapat menjadi alternatif bagi masyarakat, karena harganya lebih murah dibandingkan daging sapi.

“Ini sangat membantu masyarakat. Kenapa? Karena daging kerbau itu harganya Rp 80.000 per kg, di mana kalau kita impor daging sapi Rp 130.000 per kg di pasar ritel,” ujar dia.

Meski begitu, menurutnya dalam melakukan impor daging diperlukan waktu yang tepat, sebab Jika impor daging tidak dilakukan dalam waktu yang tepat, maka akan berdampak pada harga.

“Timing menjadi penting terutama daging. Artinya kita waktu impor jelas saat Ramadan dan Lebaran,” kata Dirgayuza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×