Reporter: Agus Triyono | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Proyek perluasan Bandara Soekarno Hatta terganjal. PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola sekaligus pelaksana proyek pengembangan bandara paling sibuk di Indonesia itu menghadapi masalah pendanaan.
Laurensius Manurung, Direktur Keuangan AP II menjelaskan, perusahaannya kekurangan dana untuk membangun landasan pacu atawa run way ketiga dan Terminal IV Bandara Soekarno Hatta. Duit yang diperlukan untuk pembebasan lahan seluas 840 hektare dan pembangunan kedua fasilitas tersebut mencapai Rp 20 triliun. "Dengan dana internal kami tidak bisa. Untuk pinjam dana dari luar juga terbatas," kata Laurensius akhir pekan lalu.
Padahal, AP II menargetkan jangka waktu pembebasan lahan selama 13 bulan. Lalu proses pengerjaan runway ketiga dan Terminal IV memakan waktu tiga tahun.
Tapi, menurut Laurensius, meski terkendala dana, AP II terus mencari solusi agar proyek perluasan Bandara Soekarno Hatta tetap berjalan. Salah satu caranya adalah dengan menggandeng pihak ketiga untuk bekerjasama. Pihak ketiga ini bisa pemerintah, swasta, atau badan usaha milik negara (BUMN).
Laurensius menjelaskan, upaya berkongsi dengan pihak ketiga itu sudah mendapat restu pemerintah. Kini, banyak investor lokal maupun asing yang telah menyatakan minatnya bekerjasama dengan AP II. Rencananya, proses penunjukan investor atau mitra strategis tersebut dilakukan tahun depan. "Tapi maaf belum bisa kami sebut siapa saja mereka," ujar dia.
AP II memproyeksikan, kehadiran Terminal IV dan runway ketiga akan meningkatkan kapasitas Bandara Soekarno Hatta menjadi 100 juta penumpang setahun. Tahun ini, bandara yang terletak di kawasan Tangerang, Banten, ini bakal melayani 72 juta penumpang. Pada 2020, perkiraan, Laurensius, jumlah penumpang di Bandara Soekarno Hatta bisa mencapai 100 juta orang. "Kalau dapat investor tahun depan, pembangunan bisa dimulai. Dan, seharusnya di tahun 2019 sudah bisa beroperasi," katanya.
Pemerintah berharap, dengan kehadiran runway ketiga dan Terminal IV, frekuensi penerbangan di Bandara Soekarno Hatta yang saat ini baru 64 penerbangan per jam bisa meningkat menjadi 86 penerbangan per jam. Maklum, lapangan terbang terbesar di negara kita ini masuk 10 besar bandara paling sibuk di dunia versi Airport World. Tahun 2013, jumlah penumpang di Bandara Soekarno Hatta mencapai 62 juta atau meningkat 3,5% dibanding tahun 2012. Setiap hari, bandara ini mengoperasikan 1.200 penerbangan dari 44 maskapai asing dan 19 maskapai lokal.
Bambang Susantono, Wakil Menteri Perhubungan, mengatakan, untuk membangun landasan pacu ketiga di Bandara Soekarno Hatta, pemerintah sejatinya akan menggunakan dana APBN. Tapi, keinginan tersebut terbentur oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 40 tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara, yang diteken Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 5 Maret.
Pasal 27 ayat C beleid ini menyatakan, pemerintah dilarang memakai dana APBN untuk mengembangkan bandara yang secara komersial sudah menguntungkan. Itu sebabnya, beban pembangunan landasan pacu ketiga ini diserahkan ke AP II.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News