kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini modus pemerasan TKI di bandara Soekarno-Hatta


Minggu, 27 Juli 2014 / 15:36 WIB
Ini modus pemerasan TKI di bandara Soekarno-Hatta
ILUSTRASI. Kementerian BUMN tengah mengupayakan agar bunga kredit untuk usaha mikro 0%. Pho. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Satu oknum anggota TNI berinisial RS, dan dua anggota Polri, WD dan ET, diamankan dalam inspeksi mendadak (sidak) di Bandara Soekarno Hatta Jumat (25/7) malam. Mereka diduga sering melakukan pemerasan atau mempersulit TKI yang pulang dari luar negeri. 

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menerangkan modus pemerasan ketiga oknum tersebut. Mulanya, ujar Rikwanto, mereka menawarkan jasa angkutan kepada TKI yang baru datang dari luar negeri untuk pulang ketempat tujuannya. 

"Apabila setuju dengan biaya tertentu, selanjutnya oknum tersebut menghubungi taksi gelap yang ada di tempat parkir bandara," ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Minggu (27/7). 

Kemudian, lanjut Rikwanto, melalui taksi gelap tersebut, mereka seolah-olah mengantarkan pulang ke tempat tujuan. "Namun di jalan para TKI diperas harus nambah sekian-sekian. kalau tidak akan diturunkan di sembarang tempat," ucapnya. 

Setelah melalui pemeriksaan, ujar Rikwanto, ternyata para TKI harus melalui ketiga oknum ini saat hendak pulang. Ketiganya sering menunggu calon korban di area conveyor bandara. 

"Oknum tersebut pernah ditugaskan di area conveyor pada tahun 2007, jadi sudah kenal dengan orang-orang dibandara," katanya. 

Di tempat itu pula, lanjut Rikwanto, ketiga oknum terjaring saat dilakukan sidak. Namun belum ada transaksi jasa angkutan antara oknum dengan TKI lantaran belum ada TKI yang datang. 

Untuk itu, lanjut Rikwanto, polisi mengimbau kepada TKI yang pernah menjadi korban kelompok ini untuk segera melapor ke Polda Metro atau Polres Bandara. 

Seperti diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Kepolisian RI dan Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UK4) melakukan inspeksi mendadak ke Bandara Soekarno Hatta, Jumat (25/7) malam. 

Juru bicara KPK Johan Budi mengatakan, sidak dilakukan terhadap sistem, prosedur, dan sumber daya pelaksanaan pelayanan publik oleh BNP2TKI serta pengelolaan sistem keamanan di Bandara Soekarno Hatta. 

Dalam sidak itu terjaring 18 orang diduga sering melakukan kekerasan terhadap TKI, yaitu satu orang anggota TNI, dua orang anggota Polri dan 15 orang masyarakat sipil. (Fitri Prawitasari) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×