kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Perlu Upaya Untuk Halau Tantangan Investasi yang Masuk ke Indonesia


Minggu, 14 Januari 2024 / 17:12 WIB
Perlu Upaya Untuk Halau Tantangan Investasi yang Masuk ke Indonesia
ILUSTRASI. Sejumlah truk trailer mengantre muatan peti kemas di PT Terminal Petikemas Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan investasi tampaknya masih akan menemui tantangan pada tahun 2024. 

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengungkapkan, ini seiring dengan perhelatan pemilihan umum (Pemilu) yang akan menimbulkan sentimen wait and see. 

“Investasi akan cenderung wait and see, setidaknya sampai pemimpin baru sudah menjabat dan kebijakan berjalan,” tutur Riefky kepada Kontan.co.id, Sabtu (13/1). 

Baca Juga: Dana Kelolaan Industri Reksadana Diharapkan Tumbuh 5% pada 2024

Riefky menambahkan, masih ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh pemerintah Indonesia terkait investasi. 

Apalagi, ia menilai adanya investasi asing langsung yang masuk belum mendorong penciptaan nilai tambah. 

Selain itu, Indonesia juga harus bersaing dengan negara-negara berkembang lain, seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Taiwan. 

Sehingga, pembenahan dalam menarik investasi untuk masuk ke dalam negeri, perlu dilakukan oleh pemerintah. 

Baca Juga: Kinerja Emiten Swalayan Berpotensi Tumbuh di 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya

Untuk jangka pendek, yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah adalah menjaga stabilitas politik di tengah proses transisi pemerintahan. 

Sedangkan untuk jangka menengah panjang, yang perlu dilakukan adalah menyederhanakan birokrasi agar tak tumpang tindih, memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM), juga koordinasi erat antara pemerintah pusat dan daerah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×