kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.680   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.510   -60,32   -0,70%
  • KOMPAS100 1.179   -9,00   -0,76%
  • LQ45 856   -7,04   -0,82%
  • ISSI 299   -0,98   -0,33%
  • IDX30 442   -4,63   -1,03%
  • IDXHIDIV20 513   -5,92   -1,14%
  • IDX80 133   -1,11   -0,83%
  • IDXV30 136   -0,72   -0,52%
  • IDXQ30 142   -1,42   -0,99%

Pariwisata Belum Pulih Sepenuhnya, Perlu Upaya Ekstra dari Pemerintah


Kamis, 02 November 2023 / 22:19 WIB
Pariwisata Belum Pulih Sepenuhnya, Perlu Upaya Ekstra dari Pemerintah
ILUSTRASI. Pengunjung berwisata di Candi Prambanan, Sleman, D I Yogyakarta, Sabtu (8/10/2022). Pariwisata Belum Pulih Sepenuhnya, Perlu Upaya Ekstra dari Pemerintah


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dalam tren meningkat, bila dibandingkan dengan periode saat pandemi Covid-19. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara periode Januari hingga September 2023, sebanyak 8,51 juta kunjungan atau naik 143,41% dari periode sama tahun sebelumnya. 

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengingatkan, sektor pariwisata sebenarnya belum sepenuhnya pulih. 

"Mungkin ini terkait dengan perlambatan ekonomi China. Sedangkan China menyumbang jumlah turis banyak ke Indonesia," terang David kepada Kontan.co.id, Kamis (2/11). 

Baca Juga: Mengenal Parapuar, Kawasan Pariwisata Terpadu di Labuhan Bajo

Sebenarnya ini juga terlihat dari data BPS. Meski dalam tren meningkat, jumlah kunjungan wisatawan pada tahun ini masih belum kembali ke jumlah kunjungan pra Covid-19. 

Adapun pada Januari 2019 hingga September 2019, jumlah total kunjungan wisatawan mancanegara telah mencapai 12,10 juta kunjungan.

Untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata, David mengimbau pemerintah melakukan beberapa upaya. 

Seperti, diplomasi budaya sehingga Indonesia makin menarik untuk dikunjungi. Plus, pemerintah bisa melakukan promosi dan menjadi pendukung penyelenggaraan event internasional. 

Pasalnya, sektor pariwisata menyumbang perekonomian. Secara langsung, pariwisata mendatangkan devisa. 

Baca Juga: Perluas Ekspansi ke Indonesia Timur, OYO Siap Luncurkan 50 Properti di Papua

Selain itu, ada efek multiplier, seperti penyerapan tenaga kerja ke beberapa sektor lain, seperti industri rumahan, transportasi, hotel, restoran, makanan, minuman, dan lain-lain. 

Hanya, dengan perkembangan terkini, David yakin target pemerintah untuk mendapat devisa pariwisata sekitar US$ 6 miliar akan tercapai. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×