kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perkuat kawasan transmigrasi, Kemendes menggandeng BNI


Minggu, 21 Januari 2018 / 21:46 WIB
Perkuat kawasan transmigrasi, Kemendes menggandeng BNI


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden  Joko Widodo mengunjungi  salah satu kawasan transmigrasi, Mesuji, Lampung, salah satu dari 13 kawasan transmigrasi yang menjadi perhatian Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT)  sebagai lumbung beras Indonesia. Kementerian Desa menggandeng Bank BNI mewujudkan korporatisasi petani dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan.

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menjelaskan, kawasan transmigrasi Mesuji dibangun sejak tahun 2007 dan menjelma menjadi kawasan transmigrasi yang berkembang dengan berbagai fasilitas dan infrastruktur untuk mendukung aktivitas sosial ekonomi masyarakat.  Dana APBN sekitar Rp 92,4 miliar  telah dianggarkan untuk membangun dan mengembangkan kawasan transmigrasi tersebut. Sedangkan anggaran Kememdesa PDTT  Tahun 2018 kurang lebih sebesar Rp 2 miliar. Menurut Eko,  Mesuji memberikan kontribusi beras Indonesia sebanyak 766.000 ton per tahun. Di tahun 2018 dana desa di Kabupaten Mesuji sebesar Rp 87,13 miliar yang mengalir ke 105 desa. "Saya mengingatkan, penggunaan dana desa harus sesuai  ketentuan, peraturan dan berpedoman pada regulasi," terang Eko, dalam pernyataan tertulis, Minggu (21/1). 

Sementara Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menjelaskan, program kewirausahaan pertanian terintegrasi  untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan mengintegrasikan seluruh sektor. Integrasi dimulai sejak awal. Satu, ada Tani yang di dalamnya sudah tersedia informasi petani untuk penyaluran subsidi pupuk, sehingga petani lebih nyaman dalam berproduksi. Dua, hasil panen n dibeli oleh rice mill plant (RMP) yang dibiayai oleh bank. Sedangkan proses pengeringan oleh unit usaha BUM Desa. Ketiga, penjualan hasil terintegrasi dan kerjasama dengan Pemda, juga secara online melalui Bumdes-Mall.com.  Untuk memperkuat pertanian di Mesuji, BNI juga menggelontorkan bantuan corporate social responsibility (CSR).  Pada acara di Desa Wonosari ini, BNI memberikan 19 handtractor untuk  petani di 19 BUMDes yang telah berstatus sebagai Agen46.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×