kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Perjanjian beras baru Indonesia dengan Thailand dan Vietnam


Rabu, 16 November 2011 / 18:40 WIB
Perjanjian beras baru Indonesia dengan Thailand dan Vietnam
ILUSTRASI. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani di gedung Kadin, Selasa (19/11/2019).


Reporter: Rika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NUSA DUA. Thailand dan Vietnam meneken komitmen baru untuk memasok beras ke Indonesia. Thailand, khususnya, tetap melanjutkan komitmen ekspor beras ke Indonesia sebesar 300.000 ton tahun ini.

Komitmen baru berupa MoU kedua negara utama pemasok beras ke Indonesia ini merupakan hasil pertemuan bilateral dengan Indonesia di rangkaian pertemuan KTT ASEAN ke-19 dan KTT terkait lainnya di Bali. "Mereka berkomitmen untuk memasok beras ke Indonesia dan terus berdialog secara progresif dengan Bulog," kata Menteri Perdagangan Gita Wiryawan, Rabu (15/11).

Gita mengatakan, Thailand tetap bersedia mengekspor beras ke Indonesia di tengah bencana banjir yang masih melandanya. Indonesia dan Thailand juga meneken MoU baru berisi komitmen Thailand memasok beras sebesar 1 juta ton per tahun untuk periode 2012-2016.

Sedangkan dengan Vietnam, Indonesia hanya mengamandemen MoU sebelumnya soal kuota. Kuota yang disediakan Vietnam untuk periode 2010-2012 tadinya hanya 1 juta per tahun, tapi kini kuota itu bertambah menjadi 1,5 juta per tahun. "Mereka bilang panennya 3 kali setahun lebih baik dari kita, dan konsumsi berasnya juga di bawah kita," terang Gita.

Wakil Menteri Pertanian Bayu Krishnamurti menjelaskan, komitmen ini berarti Indonesia adalah preference buyer bagi kedua negara. Indonesia bisa membeli beras dari kedua negara itu maksimal sebesar kuota yang dijanjikan.

Meski demikian, komitmen ini bersifat tidak mengikat. Tidak ada klausul yang menyatakan konsekuensi apabila pemasok membatalkan atau menarik komitmennya sewaktu-waktu. Namun, Gita tak khawatir. "Kita memakai semangat komunal. Lihat saja, ketika Thailand banjir, mereka masih bersedia mengirim beras ke kita. Ini yang harus kita hormati," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×