kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perjalanan politik Megawati: Dari pengusaha pom bensin hingga Istana Merdeka


Jumat, 26 Juli 2019 / 09:15 WIB
Perjalanan politik Megawati: Dari pengusaha pom bensin hingga Istana Merdeka


Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat

Namun, Sabam tidak menyerah. Di lain kesempatan ia kembali membujuk lewat Taufik. Megawati akhirnya menerima tawaran Sabam. Pada Pemilu 1987, nama Megawati dan adiknya, Guruh Soekarnoputra, muncul dalam daftar calon anggota DPR dari PDI.

Mega yang semula menolak masuk politik, akhirnya berkeliling untuk kampanye bersama suaminya, Taufik Kiemas, guna merebut simpati rakyat. Terbukti, sosok Megawati menjadi faktor determinan yang mendongkrak suara PDI. Karisma Soekarno masih membara di hati rakyat kebanyakan. Megawati seolah merepresentasikan karisma ayahnya. Gambar-gambar Soekarno bermunculan dalam kampanye PDI. Hasilnya, PDI mampu merebuat 40 kursi DPR pada Pemilu 1987.

Baca Juga: Simak 6 fakta pertemuan Megawati-Prabowo

Angka yang fantastis kala itu karena dalam pemilu 1982 PDI hanya mampu meraih 24 kursi. Megawati terpilih menjadi anggota DPR. Dalam struktur partai, ia juga didapuk sebagai Ketua PDI cabang Jakarta Pusat.

Sejak itu, kehidupan Megawati tak lagi sama. Karir politiknya perlahan tapi pasti terus melesat.

Aku naar Merdeka Utara

Seperti diketahui, PDI merupakan gabungan dari sejumlah partai yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristen Indonesia, dan Partai Katolik.

Soeharto menyederhanakan eksistensi partai-partai politk di awal kekuasaannya melaui fusi atau penggabungan sehingga hanya tersisa tiga partai yaitu Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, dan PDI. Kiprah Megawati di PDI membuat sejumlah politisi senior dari partai-partai itu khawatir.

Baca Juga: Mungkinkah ada pembahasan kesepakatan politik dalam pertemuan Megawati dan Prabowo?

Megawati dianggap terlalu muda, belum punya pengalaman, belum siap masuk politik. PDI saat itu pun masih dibawah kontrol Soeharto. Orang-orang yang anti Soekarno pun ada di partai itu.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×