kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Pergeseran puncak panen padi dorong inflasi rendah


Jumat, 15 April 2016 / 06:15 WIB
Pergeseran puncak panen padi dorong inflasi rendah


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pergeseran puncak panen padi tahun ini dari biasanya di bulan Maret menjadi April-Mei, akan membuat harga pangan cenderung melorot selama dua bulan ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, bulan ini hingga bulan depan akan terjadi kenaikan produksi pangan yang cukup tajam. Akibatnya, harga beras turun dan berimbas pada komoditas pangan lainnya, sehingga inflasi akan cenderung rendah bahkan berpeluang deflasi.

Deputi Bidang Statistik Distribusi Barang dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo bilang, pergeseran puncak panen juga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal kedua.

Sebab pergeseran puncak panen menjadi April dan Mei membuat pertumbuhan ekonomi kuartal kedua akan lebih tinggi dibanding kuartal pertama. Tak hanya itu, pedagang besar hingga eceran juga akan menaikkan penjualan.

Dengan demikian konsumen juga akan memiliki banyak pilihan pembelian barang, termasuk adanya persaingan harga. "Belum lagi dampak ke angkutan barang, pengepakan, industri kemasan yang mendapat tambahan order," katanya, Kamis (14/4).

BPS mencatat laju inflasi selama tiga bulan pertama tahun ini baru 0,62%. Pada April 2016, inflasi diperkirakan juga akan rendah. Pemantauan harga BI selama pekan pertama April bahkan menunjukkan deflasi 0,24% (mtm).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×