kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Percepat rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa NTB tanpa huntara


Senin, 10 September 2018 / 17:57 WIB
Percepat rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa NTB tanpa huntara
ILUSTRASI. HUNIAN SEMENTARA KORBAN GEMPA LOMBOK


Reporter: Muhammad Afandi | Editor: Yudho Winarto

Rumah-rumah di NTB disebutkan oleh Basoeki mudah hancur terkena gempa akibat konstruksi yang tidak memiliki kolom-kolom. Kebiasaan buruk tersebut yang menjadikan hunian-hunian tersebut mudah rusak apabila terjadi bencana.

Untuk itu Basoeki mengatakan perlunya pendampingan agar pembangunan berlangsung sesuai dengan yang diharapkan. PUPR langsung yang akan melakukan pendampingan tersebut.

“Untuk itu harus didampingi untuk membuat desain teknis. Kami hanya mendampingi uangnya langsung ke mereka. Mereka yang bikin semua mau bikin kaya apa. Ada 400 orang insinyur dikirim ke sana, sudah dilatih. Sumbawa 27 orang. Lainnya ada di lombok,” katanya.

Untuk pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak berat tersebut PUPR akan menggunakan Teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA ). Basoeki mengklaim RISHA sudah dilaksanakan di 19 lokasi.

Risha sendiri adalah teknologi yang dikembangkan Kementerian PUPR. Teknologi tersebut digadang untuk menjadikan rumah tahan gempa.

Teknologi ini menggunakan panel knock down sehingga mudah dipasang dan lebih cepat penyelesaiannya serta biaya lebih murah dibandingkan konstruksi rumah konvensional.

“Desainnya itu RiSHA. Bisa dari kayu namanya Rika. Risha itu kolom-kolomnya. Dinding-dindingnya bisa dari batu bata yang mereka punya disusun lagi, kusen, jendela masih bisa dipakai,” ujarnya menjelaskan.

Sementara untuk penyediaan material bangunan melalui depo. Kadin NTB telah membuka 8 depo material konstruksi di 5 kecamatan yakni di Pemenang, Tanjung, Kayangan, Banyan dan Gangga.

“Depo bangunan sudah didekatkan dengan masyarakat dan harganya tidak boleh lebih dari harga pasar. Kalau ada yang lebih Kadin tanggung jawab.” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×