kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perang Geopolitik Belum Usai, Neraca Perdagangan Masih Berpotensi Mencetak Surplus


Kamis, 15 September 2022 / 20:05 WIB
Perang Geopolitik Belum Usai, Neraca Perdagangan Masih Berpotensi Mencetak Surplus
ILUSTRASI. Secara keseluruhan, surplus masih bisa berlanjut sampai di akhir tahun.KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada bulan Agustus 2022. Badan Pusat Statisik (BPS) mencatat, keuntungan neraca perdagangan barang pada bulan laporan sebesar US$ 5,76 miliar.

Adapun surplus neraca perdagangan pada bulan Agustus 2022 ini, mengantarkan Indonesia untuk mencetak surplus selama 28  bulan berturut-turut sejak Mei 2020. 

Surplus pada bulan Agustus 2022 ini didorong oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dari nilai impor. Adapun nilai ekspor pada Agustus 2022 tercatat US$ 27,91  miliar, sedangkan impor tercatat sebesar US$ 22,15 miliar.

Analis MNC Sekuritas Tirta Gilang Citradi mengatakan pemicu surplus pada Agustus 2022 disumbang oleh tiga komoditas, seperti bahan bakar mineral termasuk di dalamnya batubara, besi dan baja serta minyak nabati atau didominasi sawit / crude palm oil (CPO).

Baca Juga: Bank Danamon Proyeksikan Defisit Transaksi Berjalan Tahun 2022 Capai 0,5% dari PDB

"Ketiganya menyumbang surplus US$ 7,7 miliar," ujar Tirta kepada Kontan.co.id, Kamis (15/9).

Sementara itu, ekspor ketiga komoditas tersebut telah mencapai US$ 10,91 miliar atau 37% dari total ekspor. Untuk batubara sendiri dikarenakan harganya yang masih tinggi dan juga permintaan yang tetap menguat. 

Sementara untuk CPO dikarenakan adanya pencabutan larangan ekspor oleh pemerintah yang membuat volume ekspor konsisten meningkat pesat walaupun harganya mengalami penurunan.

"Untuk besi dan baja lebih ditopang karena volume seperti kasus CPO," kata Tirta.

Tirta menilai, prospek ekspor dan impor sampai akhir tahun masih akan tumbuh positif. Untuk ekspor sendiri memang akan didorong oleh harga ke depannya, sementara untuk volume harus diwaspadai adanya tren penurunan karena risiko perlambatan ekonomi negara mitra dagang utama.

Baca Juga: Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2022 Surplus US$ 5,76 Miliar

Sedangkan untuk impor, Tirta bilang masih akan didorong oleh permintaan di dalam negeri. Sehingga secara keseluruhan, surplus masih bisa berlanjut sampai di akhir tahun, namun kondisi geopolitik dan rantai pasok global akan menjadi kunci dalam pencapaian surplus ini.

"Itu kuncinya, selagi perang belum berakhir, harga komoditas masih tetap tinggi dari rata-rata harga sebelum pandemi. Dan saya melihat belum ada tanda-tanda signifikan perang akan segera berakhir," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×