kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perang Antara Rusia Ukraina Jadi Penyebab Capital Outflow di Pasar Keuangan Domestik


Jumat, 11 Maret 2022 / 19:58 WIB
Perang Antara Rusia Ukraina Jadi Penyebab Capital Outflow di Pasar Keuangan Domestik
ILUSTRASI. capital outflow terjadi pada pekan kedua Maret 2022 sebesar Rp 21,46 triliun


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terdapat aliran modal asing yang keluar (capital outflow) dari pasar keuangan dalam negeri pada pekan kedua Maret 2022.

Berdasarkan data transaksi Bank Indonesia (BI) periode 7 Maret 2022 hingga 9 Maret 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik terpantau melakukan jual neto sebanyak Rp 21,46 triliun.

Ini terdiri dari jual neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 10,87 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp 10,60 triliun.

Kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual melihat, hengkangnya asing dari pasar keuangan domestik ini tak lepas dari dampak perang yang terjadi di Rusia dan Ukraina.

“Kelihatannya memang ini tidak lepas dari perkembangan ketidakpastian. Investor asing wait and see dan beralih ke aset yang dirasa lebih aman (safe haven asset),” ujar David kepada Kontan.co.id, Jumat (11/3).

Baca Juga: Pekan Kedua Maret 2022, Arus Modal Asing Hengkang Rp 21,46 Triliun

Kabar baiknya, David melihat ini hanya bersifat sementara. Dalam jangka pendek, akan ada aliran masuk modal asing yang kembali masuk ke investasi portofolio Indonesia, terutama ke sektor-sektor yang menurut para investor potensial.

Ini pun juga tak akan terlalu berpengaruh kepada nilai tukar rupiah. Pasalnya, rupiah masih bisa disokong oleh pasokan valas dari potensi surplus neraca perdagangan dalam jangka pendek ini.

“Peningkatan harga komoditas membawa dampak positif terhadap prospek perdagangan kita. Apalagi, kita banyak mengekspor komoditas, sehingga capital outflow tidak terlalu berpengaruh,” kata David.

David pun memperkirakan, nilai tukar rupiah akan bergerak secara fundamental di kisaran Rp 14.300 per dolar AS hingga Rp 14.500 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×