Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai bentuk pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) pemerintah dalam hal ini, Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai penguat bantalan sosial kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Adapun BLT BBM diberikan sebesar Rp 150.000 perbulan selama empat bulan dengan penyaluran dua kali.
Sekjen Kemensos Harry Hikmat mengatakan per 7 September 2022 BLT BBM telah tersalurkan kepada 83.608 KPM di 34 Provinsi. Dimana Jawa Barat menjadi provinsi dengan realisasi penyaluran tertinggi yaitu 26.549 KPM, disusul Jawa Timur yaitu 11.003 KPM.
Baca Juga: Buka Cekbansos.kemensos.go.id, Bansos BLT BBM Rp 300.000 Cari September & Desember
Harry mengatakan angka tersebut terus bergerak sejalan dengan percepatan penyaluran yang diamanatkan Presiden Joko Widodo.
"Realisasi per 7 September 83.608 KPM, sudah bergerak di Jawa Barat kemudian Jawa Timur tertinggi penyalurannya. Dan juga ada beberapa provinsi sudah mendekati 10.000 seperti Aceh, kemudian Jakarta," kata Harry dalam Diskusi Virtual bersama Ombudsman RI, Kamis (8/9).
Namun, masih ada beberapa daerah yang penyalurannya masih dibawah 100 KPM per 7 September yaitu Papua Barat 3 KPM, Papua 81, Sulawesi Utara baru 18 penerima, Sulawesi Barat 93 penerima, Kalimantan Utara 42 KPM, Kalimantan Timur 48 KPM, Kalimantan Tengah 28 KPM dan Gorontalo 50 KPM.
"Daerah-daerah khusus ini nanti perlu pemantauan secara ketat, walaupun PT Pos punya banyak kantor cabang di pelosok tapi menghadapi daerah yang sulit dijangkau juga tidak mudah, jadi tidak hanya di Papua ada juga di Kalimantan, Maluku dan sebagainya ini butuh effort yang luar biasa," jelasnya.
Selanjutnya, dari sisi status penyaluran per 6 September kemarin sebanyak 18,46 juta data KPM sudah berstatus siap dibayarkan atau 89,4% dari target. Kemudian, 1,6% atau 330.701 data KPM masih proses cleansing dan ada 1,8 data KPM atau 8,9% masih tahap persiapan data untuk di cleansing bersama dengan PT POS.
"Sehingga InsyaAllah 20,65 juta itu dalam waktu 2 hari ini datanya sudah clear sudah cleansing, sehingga pergerakannya bisa masuk ke angka mendekati paling tidak 20,65 juta di 514 kabupaten/kota," paparnya.
Harry menyampaikan, Kemensos optimis BLT BBM dapat dilaksanakan September ini lantaran 20,65 juta itu merupakan target sasaran yang sama dengan BLT minyak goreng. Namun, bukan berarti data yang digunakan sama persis dengan penerima BLT minyak goreng. Hal tersebut lantaran 20,65 juta KPM setiap bulannya selalu dilakukan verifikasi dan validasi data untuk memastikan bansos tepat sasaran.
"Kementerian Sosial tidak mengcopy paste data yang DTKS 20,65 juta dari BLT minyak goreng tapi tetap dilakukan verifikasi dan validasi yang telah dilakukan setiap bulan. Ibarat kata waktu itu BLT minyak goreng sekitar Mei/Juni, selesai Juni sudah ada verifikasi ulang terhadap penerima BLT tersebut," jelasnya.
Baca Juga: BSU Disalurkan Langsung ke Rekening Penerima, Menaker Yakin Tak akan Bocor
Sebagai informasi Kemensos kembali bekerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk mempercepat proses penyaluran BLT BBM. KPM dapat mencairkan bantuan tersebut langsung di kantor cabang Pos terdekat.
Bagi penerima yang sakit, lansia atau difabel bantuan akan langsung diantarkan Pos ke rumah KPM. Sedangkan bagi KPM yang rumahnya jauh dari kantor cabang Pos, dapat mencairkan bantuan berbasis kelompok.
"Kalau kantor Pos jauh jadi tidakperlu memaksakan datang ke kantor pos, akhirnya uangnya habis dipakai transport. Disi lain kalau yang bersangkutan ternyata sakit atau mengalami disabilitas atau sudah lansia ini juga tidak perlu datang ke kantor Pos atau berbasis komunitas, tapi Pos akan mengantar langsung ke rumah penerima," ujarnya.
Ia mengatakan, tahap kedua BLT BBM direncanakan tersalurkan pada Desember mendatang. Artinya ada kemungkinan penyaluran akan bersamaan dengan Program Keluarga Harapan (PKH). Maka kembali ditegaskan bahwa BLT BBM merupakan bansos tambahan dari bansos yang sudah ada sebelumnya.
"Dimungkinkan BLT tahap dua bersamaan dengan yang terima PKH. Jadi Perlindungan sosial bagi warga yang fakir miskin, rentan miskin, tidak mampu sebenarnya tidak cuma BLT BBM aja, ada skema lain. BLT BBM itu top up bantuan yang ada. Atau disebut ini penebalan bantalan sosial," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News