Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut bahwa realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), terutama bantuan subsidi bunga KUR dan Non KUR baru terserap Rp 1,18 triliun dari anggaran Rp 35 triliun.
Serapan yang rendah tersebut disampaikan Teten lantaran pihaknya sedari awal memang membuat estimasi yang terlalu besar. Bahkan sudah disimulasikan bahwa nanti hanya akan terserap sekitar Rp 6 triliun.
Oleh karenanya pihaknya kini sedang melakukan lobi kepada Komite PEN agar program PEN yang rendah serapannya, sisanya dapat dialihkan ke beberapa program bantuan bagi UMKM lainnya.
"Jadi ini estimasinya terlalu besar nanti mungkin ada budget yang bisa dialihkan kami sedang melobi ketua PEN," kata Teten dalam Raker bersama Komisi VI DPR RI, pada Kamis (27/8).
Baca Juga: Menteri Teten ingin penerima Banpres Produktif Usaha Mikro ditambah
Rencana realokasi sisa anggaran tersebut akan dilakukan untuk penambahan program Banpres Produktif Usaha Mikro dan juga pembelian produk pangan rakyat yang tidak terserap oleh pasar, seperti hasil laut, kopi, jagung, coklat, peternak ayam. Saat ini rencana tersebut masih dalam tahap penyusunan di KemenKopUKM.
"Memang saat ini petani akan ditolong siapa kalau bukan pemerintah kalau mereka ngga bisa diserap oleh pasar. Ya seperti ikan ini nggak akan rusak ikan bisa disimpan di cool storage selama 6 bulan," imbuhnya.
Perihal penyerapan rencana program tersebut Teten menjelaskan, pihaknya memiliki program belanja di warung tetangga yang bekerjasama dengan Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics. BGR nanti akan menyalurkan produk dari petani, yang nantinya dibeli oleh koperasi lalu masuk ke warung-warung tradisional.
"Ini kami lagi susun anggaran tambahannya. Sekaligus kami akan bangun jadi warung yang bisa bersaing dengan ritel modern," kata Teten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News