kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.510.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 15.565   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.780   7,40   0,10%
  • KOMPAS100 1.206   -2,73   -0,23%
  • LQ45 955   -6,11   -0,64%
  • ISSI 236   0,80   0,34%
  • IDX30 492   -1,73   -0,35%
  • IDXHIDIV20 589   -3,67   -0,62%
  • IDX80 137   -0,40   -0,29%
  • IDXV30 143   0,63   0,44%
  • IDXQ30 163   -1,09   -0,66%

Penyerapan dana infrastruktur temui kendala


Rabu, 30 September 2015 / 17:29 WIB
Penyerapan dana infrastruktur temui kendala


Reporter: Agus Triyono | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Penyerapan anggaran infrastruktur khususnya yang ditangani oleh oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) mulai menghadapi masalah.

Berdasarkan data penyerapan amggaram sampai dengan Rabu (30/9) pukul 12.00 WIB, anggaran infrastruktur yang baru berhasil diserap oleh kementerian tersebut hanya mencapai 40, 4%  atau Rp 47 triliun dari plafon dana Rp 118 triliun di APBN-P 2015.

Angka tersebut, belum mencapai target penyerapan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang akhir September diharapkan bisa mencapai 44%.

Sekretaris Jenderal Kementerian PU-PR Taufik Widjojono, mengatakan ada beragam penyebab mulai melambannya penyerapan anggaran infrastruktur.

Salah satunya, ketersediaan material yang terbatas akibat berlangsungnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah pusat, daerah, swasta dan BUMN.

"Besok pagi target kami 44%, selisih 3% itu mencapai Rp 3 triliun, ini sudah lampu kuning," katanya Rabu (30/9).

Taufik menjanjikan akan melakukan percepatan agar masalah penyerapan anggaran tersebut tidak berlarut-larut.

Salah satunya, dengan membentuk tim percepatan penyerapan anggaran.

Tim tersebut kata Taufik punya kewenangan mengambil keputusan strategis untuk mengatasi segala hambatan pembangunan infrastruktur di lapangan.

"Jadi kalau ada keraguan bayar, masalah lahan, ketersediaan material semua bisa ditangani," katanya.

Kedua, melaksanakan pembangunan proyek tanpa henti.

Hediyanto W Husaini, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU-PR mengatakan, selain percepatan tersebut, pihaknya juga akan mengevaluasi pelaksanaan proyek.

"Kami akan cek, kalau ada yang lamban kami putus kontraknya, anggarannya kami pindah ke proyek lain yang lebih cepat," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×