kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyaluran KUR mencapai Rp 23 triliun hingga Februari 2019


Kamis, 04 April 2019 / 19:35 WIB
Penyaluran KUR mencapai Rp 23 triliun hingga Februari 2019


Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp 23,15 triliun hingga Februari 2019. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, tahun ini pemerintah mematok plafon penyaluran KUR sebesar Rp 140 triliun. Target tersebut naik 13,1% dari target tahun sebelumnya yakni Rp 123,8 triliun.

Ditinjau dari sektor penyalurannya, Iskandar mengakui penyaluran KUR di awal tahun ini masih didominasi ke sektor perdagangan. "Tapi kita terus dorong penyaluran ke sektor produksi dengan menaikkan target penyaluran menjadi minimal 60% dari total plafon," kata Iskandar dalam acara Forum Merdeka Barat 9, Kamis (4/4).

Porsi penyaluran KUR ke sektor perdagangan pada periode Januari-Februari 2019 mencapai 60% dengan nilai Rp 13,84 triliun. Penyaluran terbesar kedua ke sektor pertanian, pemburuan, dan kehutanan sebesar 23% dengan nilai Rp 5,38 triliun.

Selanjutnya, 6% dari penyaluran KUR hingga Februari lalu ditujukan pada sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, perorangan dan lainnya yaitu sebesar Rp1,34 triliun.

Porsi penyaluran KUR ke sektor industri pengolahan masih sangat minim yaitu 5% atau sekitar Rp 1,15 triliun. Disusul sektor penyediaan akomodasi dan makanan dengan porsi 2% atau senilai Rp 576,43 miliar

Adapun, total debitur yang menerima KUR hingga Februari mencapai 841.851 orang. Iskandar menyebut, rasio kredit macet (non performing loan/NPL) penyaluran KUR sejauh ini masih rendah yaitu berkisar 0,24%

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Yuana Setyawati merinci realiasi penyaluran dari segi jenis KUR. Hingga Februari, penyaluran KUR mikro masih paling besar yaitu mencapai Rp 14,63 triliun atau 17,4% dari target penyaluran tahun ini yakni Rp 83,9 triliun.

Sementara, realisasi penyaluran KUR kecil mencapai Rp 8,37 triliun atau 15,6% dari target penyaluran tahun ini Rp 53,5 triliun. Disusul penyaluran KUR penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yaitu Rp 117,01 miliar atau 7,6% dari target penyaluran hingga akhir tahun Rp 1,53 triliun.

"Suku bunga KUR masih tetap 7% efektif per tahun dengan subsidi bunga dari pemerintah yang juga masih sama dengan tahun 2018," kata Yuana.

Subsidi bunga KUR pemerintah untuk KUR mikro sebesar 10,5%, KUR kecil sebesar 5,5%, dan KUR penempatan TKI sebesar 14%.

Executive Vice President Bisis Kecil dan Kemitraan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Hari Purnomo mengungkapkan, realisasi penyaluran KUR BRI periode Januari-Februari 2019 mencapai Rp 16 triliun dengan total 747 debitur.

Sebesar 89% dari penyaluran KUR BRI di awal tahun ini merupakan jenis KUR mikro yaitu senilai Rp 14 triliun. Disusul KUR kecil dengan porsi 11% atau Rp 2 triliun dan KUR TKI dengan porsi 0,2% atau sekitar Rp 28 miliar.

"Tahun ini kami menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp 87 triliun. Malah kalau boleh, kami mau minta tambah lagi," kata Hari.

Tahun lalu, BRI menjadi bank mitra dengan penyaluran KUR tertinggi yaitu Rp 80,18 triliun. Disusul Bank Mandiri Rp 17,58 triliun, dan BNI Rp 15,99 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×