kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan SBR011 Diproyeksi Laris Manis, Ini Alasannya


Rabu, 25 Mei 2022 / 07:00 WIB
Penjualan SBR011 Diproyeksi Laris Manis, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Penawaran saving bond ritel (SBR) secara online melalui e-SBN.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surat Berharga Negara (SBN) ritel jenis Saving Bond Ritel seri SBR011 diproyeksi mendapatkan sambutan yang positif dari masyarakat. Kupon yang kompetitif dan bersifat floating with floor menjadi faktor yang bisa membuat SBN ritel ketiga di tahun ini itu diburu investor.

Sebagai informasi, pemerintah resmi menetapkan kupon SBR011 sebesar 5,50% dan bersifat floating with the floor. SBR011 memiliki tenor dua tahun sehingga akan jatuh tempo pada 10 Juni 2024 mendatang. Masa penawaran SBR011 ini akan berlangsung mulai besok, 25 Mei 2022 hingga 16 Juni 2022.

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana menilai kupon SBR011 terbilang sangat menarik di tengah kondisi saat ini. Pasalnya, kupon SBR011 saat ini juga sebanding dengan yield SUN tenor 2 tahun yang juga ada di kisaran 5,5%. Selain itu, spread yang sebesar 200 bps juga cukup tebal.

“Dengan karakteristik kupon yang floating, maka investor dapat memproyeksi kenaikan kupon SBR011 ke depannya. Hal ini sejalan dengan tren kenaikan suku bunga global di mana Bank Indonesia juga akan mengambil langkah yang sama ke depannya,” katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (24/5).

Baca Juga: Siap-siap, SBR011 Tawarkan Kupon 5,5%

Di satu sisi, kupon SBR011 juga unggul jauh dibandingkan dengan deposito perbankan saat ini. Apalagi, pajak SBR011 yang hanya sebesar 10%, jauh lebih menguntungkan dibanding pajak deposito yang sebesar 20%.

Fikri juga meyakini saat ini likuiditas masyarakat seharusnya masih berlimpah sehingga bisa menyerap SBR011 secara optimal. Ia berkaca dari dana perbankan seperti Dana Pihak Ketiga (DPK) dan CASA yang relatif masih tinggi. Hal ini lah yang membuat penjualan SBR011 diyakini bisa melebihi target yang ditetapkan.

Sebagai informasi, pemerintah saat ini menetapkan target awal untuk penjualan SBR011 sebesar Rp 5 triliun.

“Jika melihat likuiditas yang ada saat ini, serta kupon yang kompetitif, seharusnya penjualan SBR011 bisa mencapai Rp 15 triliun hingga Rp 20 triliun,” imbuh Fikri.

Sekadar informasi, penjualan dua SBN ritel sebelumnya, yakni ORI021 dan SR016 masing-masing berhasil mencapai Rp 25,1 triliun dan Rp 18,4 triliun. Saat itu, kupon ORI021 hanya sebesar 4,90%, sedangkan kupon SR016 sebesar 4,95%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×