Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Penjualan eceran Agustus mengalami pelambatan ketimbang bulan sebelumnya. Berdasarkan data Survei Penjualan Eceran yang dilakukan oleh Bank Indonesia, Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan Agustus berkontraksi 6,5% dibanding Juli.
Penurunan tersebut lebih besar ketimbang yang terjadi pada bulan Juli dari Juni yang berkontraksi 0,7%. Kontraksi pertumbuhan bulanan tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya penjualan produk sandang yang sebesar 17,8%.
Meski begitu, pertumbuhan tahunannya lebih sehat. IPR Agustus 2016 berbanding bulan yang sama tahun lalu mengalami kenaikan 14,4%.
Angka tersebut menunjukkan perbaikan ketimbang pertumbuhan IPR Juli year on year yang sebesar 6,3%.
Peningkatan penjualan ritel terjadi pada sebagian besar kelompok barang, baik kelompok makanan maupun non makanan. Pada kelompok makanan, penjualan makanan tumbuh 16,2%, lebih tinggi dari Juli yang sebesar 5,7% YoY. Sementara pada kelompok non makanan tumbuh sebesar 11,9% YoY dari bulan sebelumnya yang sebesar 7,3% YoY.
"Pada kelompok non makanan, pertumbuhan terdapat pada penjualan kelompok suku cadang dan aksesori serta peralatan informasi dan komunikasi," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resmi yang dikutip dari situs resmi BI, Selasa (11/10).
Pertumbuhan September
Pada September 2016, penjualan eceran kembali diperkirakan tumbuh 15,7% year on year, lebih tinggi ketimbang Agustus yang sebesar 14,4%.
Peningkatan penjualan eceran diperkirakan terjadi pada kelompok makanan dan non makanan. Pada kelompok makanan diperkirakan tumbuh 17,4%.
Sementara pada kelompok non makanan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada kelompok suku cadang dan aksesoris 28,1%, diikuti oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya 20,3%, terutama disebabkan oleh penjualan produk elektronik (selain audio atau video).
Sementara secara bulanan, penjualan eceran September 2016 diperkirakan mulai mencatat kinerja positif yang terindikasi dari perkiraan IPR September 2016 yang tumbuh 1,8% dibanding bulan sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi diperkirakan terjadi pada penjualan perlengkapan rumah lainnya serta kelompok suku cadang dan aksesori.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
