kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengusaha truk siap jalankan aturan pembatasan di Tol Jakarta - Cikampek


Selasa, 30 Januari 2018 / 22:27 WIB
Pengusaha truk siap jalankan aturan pembatasan di Tol Jakarta - Cikampek
ILUSTRASI. Kendaraan Menumpuk di Gerbang Tol Cikarang Utama


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan menyatakan mendukung kebijakan pembatasan truk di Tol Jakarta-Cikampek.

"Kita bisa pahami sekarang ada masalah pembangunan jalan tol secara efektif. Sekaligus akan ada event Asian Games 2018. Kita maklumi, artinya sampai selesai proyek ini boleh kita diatur," katanya saat dihubungi KONTAN, Selasa (30/1).

Saat ini pemerintah sendiri sedang mengkaji beberapa opsi untuk mengurangi macet di Tol Jakarta-Cikampek. Salah satu opsi muncul untuk membatasi truk masuk Tol Jakarta Cikampek mulai pukul 06:00-09:00.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Heri Trisaputra Zuna mengatakan oembatasan ini dilakukan lantaran pada jam tersebut lajur satu yang diperuntukkan untuk truk dipergunakan sebagai High Occupancy Vehicle (HOV) Lane alias jalur khusus bus penumpang.

"Misalnya dari jam 00:00-06:00 truk silakan bisa bebas, kemudian jam 06:00-09:00 di lajur satu hanya boleh untuk bus. Setelah itu dipakai bebas, truk di lajur satu saja misalnya," katanya kepada KONTAN seusai rapat di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Selasa (30/1).

Selain membatasi truk, Kementerian Perhubungan kini juga tengah menyiapkan skema insentif bagi pengusaha yang menggunakan moda kereta api dalam mengangkut logistik atau barangnya.

Menanggapi hal ini, Tarigan mengatakan skema insentif tersebut tak akan menganggu bisnis truk sebagai angkutan barang.

Sebab katanya, selain kapasitas yang bisa digarap Kereta api tak terlalu besar, truk masih diperlukan untuk mengangkut barang dari dan menuju stasiun.

"Kapasitas kereta api itu paling hanya 5% dari seluruh angkutan logistik, jadi tidak perlu takut lah. Paling satu gerbong hanya 60 truk," katanya saat dihubungi KONTAN, Selasa (30/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×