kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,56   -6,79   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha Kalbar prihatin Akil ditangkap KPK


Kamis, 03 Oktober 2013 / 20:34 WIB
Pengusaha Kalbar prihatin Akil ditangkap KPK
ILUSTRASI. Ini Harga Sepeda Gunung United Clovis 3.00 Edisi Mei 2022, Opsi Terhemat di Serinya


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

PONTIANAK. Kalangan pengusaha Kalimantan Barat mengaku terkejut dan prihatin mendapat kabar Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) di rumah dinasnya Widya Chandra III, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2013) malam.

Akil Mochtar sendiri merupakan putra Kalimantan Barat kelahiran Putussibau, 18 Oktober 1960 silam. Ia terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi(MK) menggantikan Mahfud MD yang mengundurkan diri di akhir masa jabatannya.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalbar, Santyoso Tio, mengaku terkejut dan prihatin ketika pertama kali mendengar kabar yang menimpa Akil Mochtar di layar kaca televisi.

"Pertama kali kita mendengarnya sangat terkejut, karena Pak Akil merupakan tokoh kita. Tokoh Kalbar. Mudah-mudahan KPK melakukan pemeriksaan dengan cara baik," ujarnya kepada Tribun usai melantik Ketua Kadin Kabupaten Kubu Raya, H Burhan di Hotel Dangau, Kamis (3/10/2013).

Santyoso mengajak masyarakat Kalbar memetik hikmahnya dari kasus yang menimpa Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar. "Ke depan, mungkin perlu harus lebih hari-hati terima tamu di rumah. Kita juga takut kalau tamu itu bawa bom, kan gawat kita," tuturnya sedikit bercanda.

Terpisah Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kalbar, Arief Kamatresna menyatakan hal yang sama.

"Sudah pasti prihatin dan terkejut mendengar kabar itu, bahwa ada tokoh Kalbar yang kita banggakan dan menempati posisi tinggi di jajaran lembaga negara mendapat musibah seperti itu. Tapi kita jangan berburuk sangka dulu sebelum ada keputusan yang final di pengadilan," katanya.

Ia berharap, apapun keputusannya adalah yang terbaik buat beliau. Oleh karena itu, kita perlu mawas diri dan jabatan yang diemban adalah amanah. "Semakin tinggi kita di pucuk akan makin banyak angin yang akan kita rasakan," tuturnya.

Perasaan prihatin juga datang dari rekan satu almamater Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak, Andreas Acui Simanjaya yang menjabat Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Pontianak.

"Saya sedih Pak Akil Mochtar kena tangkap KPK, sebab dia ketua Alumni UPB dan alumnus Fakultas Hukum UPB. Semoga aja tuduhannya nggak benar, sebagai alumni UPB dan sahabat satu almamater saya mendoakan kebaikan untuknya," ujar Acui.

Mantan calon wakil wali kota ini mengatakan, semalam mendapat banyak telepon dan SMS soal kasus penangkapan tersebut. "Rasanya nggak ikhlas aja soal ini terjadi, sebab beliau adalah orang nomor 9 di RI ini dan asal Kalbar. Rasanya ngilu-ngilu hati ini mengikuti perkembangan beritanya. Air mata saya keluar membaca berita, SMS, dan BBM soal MK ini, berduka untuk Kalbar," katanya. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×