kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha jagokan wakil swasta jadi Dirjen Hubla


Jumat, 06 Oktober 2017 / 22:42 WIB
Pengusaha jagokan wakil swasta jadi Dirjen Hubla


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Direktur Jenderal Hubungan Laut (Dirjen Hubla) Kemenhub makin mengerucut. Setelah 15 nama lolos seleksi administratif pada 19 September lalu, kemudian 7 nama lolos assessment test pada 26-27 September lalu.

Kemarin (5/10) nama-nama tersebut makin mengerucut menjadi tiga yang berhak mengikuti tes wawancara.

Ketiga nama tersebut adalah Agus H. Purnomo, Direktur Utama PT INKA (Persero), Johnson Williang Sutjipto, Direktur Utama PT Arial Niaga Nusantara, dan Dwi Budi Sutrisno, Sekretaris Dirjen Hubla Kemenhub.

Ketiga calon ini selanjutnya akan dijadwalkan melakukan tes wawancara pada Rabu dan Kamis, 10-11 Oktober mendatang.

Menanggapi bursa persaingan tersebut, Bani Maulana Mulia, Managing Director PT Samudera Indonesia Tbk memberikan respon yang baik. Lantaran beragamnya latar belakang dari ketiga calon tersisa.

“Saya optimis, karena ini adalah hal yang baru dan belum pernah dilakukan sebelumnya dibuka melakukan lelang jabatan secara publik, bukan hanya kepada orang yang ada di internal Kemenhub melainkan juga di dunia swasta,” kata Bani kepada KONTAN, Jumat (6/10).

Bani punya harapan besar agar Dirjen Hubla terpilih kelak dapat memberikan perubahan, khususnya terkait urusan birokrasi yang kerap menyulitkan pengusaha. Ia ingin misalnya agar proses perizinan kelak bisa dilakukan secara cepat dan tepat.

Dengan alasan tersebut, dari ketiga calon Bani menjagokan wakil dari swasta. Sebab menurutnya pihak swasta mengerti apa yang apa kebutuhan pelaku usaha, dan dapat memberikan solusi lebih cepat.

“Orang itu memang baiknya dari dunia luar, bukan hanya dari birokrasi, agar budayanya bisa berubah. ApakahApakah itu BUMN atau swasta? Mungkin swasta bisa lebih cepat,” kata Bani.

Posisi Dirjen Hubla Kemenhub sendiri kosong lantaran Dirjen Hubla sebelumnya Sejak Antonius Tonny Budiono dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus suap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×