kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   10.000   0,63%
  • USD/IDR 16.179   1,00   0,01%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

Pengusaha dukung kewajiban rupiah di pelabuhan


Kamis, 26 Juni 2014 / 21:35 WIB
Pengusaha dukung kewajiban rupiah di pelabuhan
ILUSTRASI. Pada Sabtu (28/1/2023), Turki mengeluarkan peringatan perjalanan alias travel warning ke AS dan Eropa. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra


Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pengusaha mendukung kebijakan Menko Perekonomian, Chairul Tanjung yang mewajibkan penggunaan mata uang rupiah dalam setiap transaksi di pelabuhan. "Itu yang jadi harapan pengusaha selama ini," kata Sarman Simanjorang, Ketua Kadin DKI Jakarta, Kamis (26/6).

Hal itu, menurutnya akan membantu penguatan nilai rupiah apalagi selama ini transaksi ekspor impor di pelabuhan tinggi. Jika menggunakan dolar uang akan bebas keluar Indonesia, tapi jika menggunakan rupiah potensi transaksi tetap ada di Indonesia.

Walau akan ada beberapa pengusaha yang menolak kebijakan tersebut karena terbiasa menggunakan dolar dalam transaksinya. Namun melihat kepentingan secara nasional, kebijakan ini harus didukung . "Pengusaha bisa mengantisipasi kok kalau ada pelemahan rupiah," kata Sarman. 

Desakan untuk memakai rupiah dalam transaksi di pelabuhan dikemukakan oleh Menko Perekonomian Chairul Tanjung. Menurutnya sesuai UU No 7 tahun 2011, semua transaksi di wilayah Indonesia harus menggunakan rupiah termasuk di wilayah Pelabuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×