kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Penggeledahan Batubara, KPK temukan bukti penguat


Sabtu, 16 September 2017 / 16:59 WIB
Penggeledahan Batubara, KPK temukan bukti penguat


Reporter: Teodosius Domina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengumpulkan barang bukti pasca melakukan operasi tangkap tangan terhadap Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain. Sejak Jumat hingga Sabtu dini hari tanggal 15-16 September 2017, KPK telah menggeledah 12 lokasi.

Dalam kasus ini KPK menetapkan sejumlah tersangka yaitu sebagai penerima OK (OK Arya Zulkarnain), STR (Sujendi Tarsono alias Ayen) swasta, dan HH (Helman Herdady) Kepala Dinas PUPR Pemkab Batubara. Sebagai pemberi yaitu MAS (Maringan Situmorang) kontraktor dan SAZ (Syaiful Azhar) kontraktor

"Sejumlah tempat di Batubara yang digeledah yaitu Kantor Bupati, Kantor Dinas PUPR, Rumah Dinas Bupati serta rumah kurir. Sementara yang terletakdi Kota Medan antara lain Showroom mobil dan rumah Ayen, rumah dan kantor 3 tersangka lainnya," kata juru bucara KPK Febri Diansyah ketika dikonfirmasi, Sabtu (16/9).

Ia menjelaskan bahwa dari penggeledahan tersebut disita sejumlah barang yaitu voucher transaksi keuangan para tersangka, uang Rp 50jt dari rumah kurir dan mobil Toyota Avanza dari rumah kurir.

Mobil ini diduga sebagai wujud pemanfaatan suap terhadap Bupati. Barang-barang tersebut saat ini dititipkan sementara di kantor Polda Sumut.

Kecuali itu, KPK juga menemukan sejumlah dokumen proyek yang terkait dengan perkara ini.

Pihak KPK menduga, suap diberikan oleh dua kontraktor tersebut demi mendapat proyek infrastruktur. Sementara, Ayen berperan sebagai pengepul suap sekaligus perantara suap kepada OK Arya. Praktik ini disinyalir sudah berlangsung sejak kepemimpinan OK Arya pada periode 2008—2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×