Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) yang baru akan menghadapi tantangan yang berfokus pada pengendalian inflasi dan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah potensi perlambatan ekonomi global.
Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya mengatakan bauran kebijakan yang selama ini disusun BI cukup efektif dalam menjaga stabillitas makroprudensial.
"Khususnya soal koordinasi dengan pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional," ucap dia kepada Kontan.co.id, Selasa (21/2).
Baca Juga: Defisit Neraca Jasa Tahun 2022 Melebar, Ekonom Beberkan Sebabnya
Oleh karena itu, Banjaran menilai Gubernur BI yang baru harus bisa mengendalikan inflasi dan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah potensi perlambatan ekonomi global.
"Terlebih akan berakhirnya windfall profit dari harga komoditas, maka bank sentral harus cermat mengoptimalkan sumber-sumber devisa, seperti kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang telah dilakukan," kata dia.
Ditambah lagi, kata Banjaran, BI juga mendapatkan mandat dan tantangan baru dari sisi Central Bank Digital Currency (CBDC) dan sistem pembayaran.
Dengan demikan, dibutuhkan sosok yang memiliki kecakapan terkait bank sentral yang veteran. Selain itu, sosok Gubernur BI juga diharapkan dapat menjawab tantangan dan ekspektasi dari perubahan melalui visi jangka menengah dan panjang, serta menyeimbangkan pasar dengan kebutuhan transaksi instan.
Baca Juga: Jokowi Kantongi Nama Calon Gubernur BI, DPR Beberkan Kriteria Pengganti Perry Warjiyo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News