Reporter: Kiki Safitri | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) bagian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menyebutkan, saat ini harga batu bara mencapai rata-rata US$ 98.93 per ton. Sedangkan tahun lalu harga batu bara dari Januari hingga Agustus US$ 82.02 per ton.
Pengamat memprediksi, hingga akhir tahun ini harga batubara akan berkisar US$ 100 hinga US$ 115 per ton. Sedangkan tahun 2019, harga batubara diramal akan turun. Menurut ekonom Muhammad Faisal dari lembaga kajian CORE (Center of Reform on Economics), hal ini terjadi karena memasuki akhir musim dingin dimana kebutuhan batubara berkurang.
“Tahun 2019 sepanjang tahun mungkin agak sedikit turun. Tapi kalau dia awal tahun tidak, karena awal tahun itu musim dingin masih menggenjot kebutuhan akan batubara, terutama di China karena musim dingin di China, maka ada peningkatan (kebutuhan batubara). Tapi setelah musim dingin lewat, ada kecenderungan turun di tahun depan,” kata Faisal saat dihubungi KONTAN.CO.ID, Jumat (15/9).
Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar juga menyebutkan tren penurunan harga batubara tersebut pada tahun 2019. Menurutnya hal ini terjadi akibat produksi yang terlalu banyak pada akhir 2018, sedangkan awal 2019 sudah memasuki akhir musim dingin di negara-negara pengimpor batubara, sehingga permintaannya berkurang.
“Kalau 2019 akan mengalami koreksi, ini mungkin bisa bergulir dibawah US$ 100 per ton. Ini bukan tidak mungkin karena oversupply, harga batubara tahun depan ini akan turun,” ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur PNBP Ditjen Anggaran Kemkeu Mariatul Aini menyebutkan, saat ini harga batu bara mencapai rata-rata US$ 98.93 per ton sedangkan tahun lalu harga batubara dari Januari hingga Agustus US$ 82.02 per ton. Pengamat meprediksi bahwa hingga akhir tahun ini harga batubara akan berkisar US$ 100 per ton.
Aini juga menyebut bahwa kenaikan rata-rata batubara sekitar US$ 16,01 per ton. Menurutnya hal ini terkait dengan permintaan dan daya beli akan batubara di sejumlah negara yang turut mendongkrak kenaikan harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News