kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat: Politisi jangan asal bicara soal wacana presiden dipilih MPR


Selasa, 13 Agustus 2019 / 08:39 WIB
Pengamat: Politisi jangan asal bicara soal wacana presiden dipilih MPR
ILUSTRASI. Ketua DPR Bambang Soesatyo


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua DPR Bambang Soesatyo melempar wacana agar pemilihan Presiden kembali menjadi kewenangan MPR. Dia berdalih sistem pemilihan presiden yang berlaku saat ini menghabiskan biaya besar.

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo melihat, wacana itu terkesan dipaksakan karena dari berbagai riset dan survei, mayoritas publik tetap menginginkan pemilihan langsung.  Selain lebih demokratis, juga transparan.

“Apakah itu kehendak masyarakat atau bukan.  Mayoritas responden dalam berbagai survei justru banyak menginginkan pemilihan langsung," kata Karyono dalam keterangannya, Selasa (13/8).

Argumentasi Bamsoet yang menyebut bahwa pemilihan langsung menimbulkan sentimen SARA, menurut Karyono, tak bisa dijadikan dalih. Karena, ada instrumen hukum lain yang bisa menangani. Tinggal dipertegas saja jika ada perilaku SARA yang merusak, maka aparat hukum bisa bertindak. Adapun soal biaya besar, masih banyak celah lain untuk efisiensi. 

“Kemudian soal politik uang, SARA, apa dasarnya juga. Kalau ada kendala di Undang-undangnya, tinggal dipertegas saja dari sisi hukumannya," kritik dia.

Dia menyarankan, para politisi tidak asal bicara tanpa data fakta. Akan lebih baik, usul itu berdasar kajian. Ada ukuran jelas, lebih evisien mana di antara pemilihan langsung atau kembali ke MPR.

Dilihat dari ekonomnya, sosialnya, budayanya. Itu penting didahulukan ketimbang membuat kegaduhan.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×