Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia Berly Martawardaya menilai, sejauh ini visi dan misi calon presiden (capres) Joko Widodo dan calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla beserta Capres Prabowo Subianto serta cawapres Hatta Rajasa masih masih belum detail dan belum jelas. Program-program yang mereka tawarkan itu tidak disertai dengan indikator yang jelas. Padahal seharusnya setiap program yang hendak ditawarkan harus disertai dengan perhitungan biaya. Harus juga dijelaskan sumber pendanaanya dari mana.
"Tapi sejauh ini, visi dan misi kedua pasang capres ini hanya sebatas ideal saja," ujar Berly kepada KONTAN, Rabu (21/5).
Berly bilang, sulit menilai bahwa visi misi Jokowi-JK maupun Prabowo-Hatta itu realistis karena ukuran penilaian itu tidak terlihat dalam visi misi yang sudah disampaikan kepada publik. Ambil contoh, visi misi yang ingin meningkatkan dana pendidikan untuk perguruan tinggi. Bila ingin menambah dana untuk pendidikan, mereka seharusnya menjelaskan kondisi pendidikan itu saat ini seperti apa? Kemudian dana untuk memperbaiki kondisi itu diperoleh dari mana? Harus juga dijelaskan tahapan peningkatannya seperti apa dalam lima tahun ke depan. Namun hal ini belum terlihat dalam visi misi mereka.
Hampir semua program mereka yang populis itu tidak didasarkan pada perhitungan anggaran, waktu pelaksanaan, target atau pencapaian dan cara melaksanakannya. Padahal, sebuah program hanya bisa dilaksanakan bila jelas pendanaanya. Apakah itu dari APBN atau dari sumber lain. Demikian juga, setiap anggaran pengeluaran harus disertai dengan anggaran pemasukan. Apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan pemasukan sehingga program-program populis itu bisa dijalankan. Itulah yang harusnya dijelaskan.
Sebaiknya, bila setiap capres dan cawapres punya program unggulan maka harus ada perencanaan untuk mengurangi dana atau memotong anggaran untuk program yang lain. Bisa saja pengurangan dan pemotongan dana aktivitas presiden, atau dewan perwakilan rakyat, atau menteri dan kepala daerah. Hal-hal ini harus jelas. Jadi pada intinya, indikator program-program capres sekarang itu belum terlihat. Karena itu, sulit dievaluasi apakah program mereka ini realistis atau hanya sekedar pemanis saja.
Berly berharap dalam waktu satu minggu atau dua minggu ke depan, penjelasan realisasi program-program yang ada dalam visi misi capres dan cawapres ini bisa dijelaskan kepada publik. Secara khusus mereka harus menjelaskan sumber pendanaan setiap program disertai dengan perhitungan pendapatan negara dalam APBN. Harus juga ada target pelaksanaan program itu dalam lima tahun ke depan, disertai tahapan-tahapan yang jelas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News