kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat DDTC Yakin Outlook Penerimaan Pajak 2022 Tercapai, Ini Alasannya


Jumat, 27 Mei 2022 / 21:06 WIB
Pengamat DDTC Yakin Outlook Penerimaan Pajak 2022 Tercapai, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Suasana pelayanan pajak di KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Tiga, Jakarta Pusat,


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan makin optimistis akan prospek penerimaan pajak tahun 2022. Bahkan, Ditjen Pajak mengerek proyeksi penerimaan pajak pada akhir tahun ini untuk bisa mencapai Rp 1.450 triliun hingga Rp 1.485 triliun.

Ini meningkat sekitar 14,62% hingga 17,39% bila dibandingkan dengan outlook penerimaan pajak yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp 1.265,00 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.

Pengamat Pajak DDTC Bawono Kristiaji menilai, outlook penerimaan pajak yang ditetapkan pemerintah tersebut merupakan sesuatu yang mungkin tercapai.

“Khususnya, dengan melihat kinerja penerimaan sejak awal tahun 2022 yang memiliki pertumbuhan konsisten lebih dari 35% yoy,” tutur Bawono kepada Kontan.co.id, Jumat (27/5).

Baca Juga: DJP: Tambahan Penerimaan Pajak dari Kenaikan Tarif PPN Bisa Capai Rp 50 Triliun

Bawono kemudian memerinci beberapa faktor yang bisa mendukung asa pemerintah dalam mencapai target penerimaan pajak tersebut.

Pertama, pemulihan kegiatan ekonomi, yang salah satunya didorong oleh pertumbuhan di sektor pertambangan akibat kenaikan harga komoditas global.

Kedua, faktor penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang berpotensi meningkat, seiring dengan pemulihan konsumsi masyarakat dan berbagai kebijakan baru di bidang PPN, termasuk perluasan basis dan kenaikan tarif.

Ketiga, reformasi pajak yang dilakukan oleh pemerintah. Bawono meyakini, reformasi yang dilakukan oleh pemerintah ini memungkinkan adanya peningkatan kepatuhan dan partisipasi pajak masyarakat.

Akan tetapi, Bawono juga mengingatkan ada hal yang perlu diwaspadai terkait dengan kemungkinan penurunan pertumbuhan penerimaan pajak secara tahunan. Ini bisa dimulai pada Juni 2022.

“Sehingga bisa saja pertumbuhan penerimaan pajak secara tahunan mulai Juni 2022 tidak sebesar pertumbuhan tahunan pada Januari 2022 hingga April 2022. Karena, basis pajak yang menjadi pembanding secara tahunan mulai membalik mulai Juni 2021,” tandas Bawono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×