kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pengadaan perangkat KTP elektronik senilai Rp 5,8 triliun


Senin, 01 Agustus 2011 / 15:46 WIB
ILUSTRASI. Produk alat kesehatan yang didistribusikan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA)


Reporter: Riendy Astria | Editor: Edy Can


JAKARTA. Panitia pengadaan alat Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik mengklaim nilai proyek sebesar Rp 5,8 triliun tersebut lebih murah ketimbang dengan negara lain. Kendati, Ketua Panitia Lelang KTP elektronik Drjat Wisnu Setyawan tidak merinci harga pengadaan di negara lain tersebut.

Menurutnya, alat pembuatan KTP elektronik sebesar Rp 5,8 triliun murah karena dibagikan secara gratis ke masyarakat. "Data rincinya bisa ditanya ke Pak Elvius ," ujar Drajat, Senin (1/8).

Elvius Dailami, Sekretaris Direktur Jenderal Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil, mengatakan, biaya pembuatan setiap lembar KTP elektronik ini sebesar Rp 16.000. Menurutnya, harga itu jauh lebih murah ketimbang negara lainnya. "Malaysia saja sekitar Rp 150.000," lanjutnya.

Mengenai kualitas, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi beberapa waktu lalu mengatakan kalau KTP Elektronik Indonesia lebih bagus dibandingkan beberapa negara lain. Menurutnya, alat yang digunakan di Indonesia mendeteksi melalui sidik jari dan retina. "Kita juga menggunakan chips," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×