Reporter: Riendy Astria | Editor: Edy Can
JAKARTA. Panitia pengadaan alat Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik mengklaim nilai proyek sebesar Rp 5,8 triliun tersebut lebih murah ketimbang dengan negara lain. Kendati, Ketua Panitia Lelang KTP elektronik Drjat Wisnu Setyawan tidak merinci harga pengadaan di negara lain tersebut.
Menurutnya, alat pembuatan KTP elektronik sebesar Rp 5,8 triliun murah karena dibagikan secara gratis ke masyarakat. "Data rincinya bisa ditanya ke Pak Elvius ," ujar Drajat, Senin (1/8).
Elvius Dailami, Sekretaris Direktur Jenderal Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil, mengatakan, biaya pembuatan setiap lembar KTP elektronik ini sebesar Rp 16.000. Menurutnya, harga itu jauh lebih murah ketimbang negara lainnya. "Malaysia saja sekitar Rp 150.000," lanjutnya.
Mengenai kualitas, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi beberapa waktu lalu mengatakan kalau KTP Elektronik Indonesia lebih bagus dibandingkan beberapa negara lain. Menurutnya, alat yang digunakan di Indonesia mendeteksi melalui sidik jari dan retina. "Kita juga menggunakan chips," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News