kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.495   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.748   48,90   0,64%
  • KOMPAS100 1.084   7,66   0,71%
  • LQ45 795   12,72   1,63%
  • ISSI 264   -0,60   -0,23%
  • IDX30 412   5,94   1,46%
  • IDXHIDIV20 479   6,52   1,38%
  • IDX80 120   1,51   1,27%
  • IDXV30 131   2,38   1,84%
  • IDXQ30 133   1,53   1,16%

Pengadaan Alutsista Pakai Kredit Ekspor Terus Berjalan


Rabu, 04 November 2009 / 19:00 WIB


Reporter: Hans Henricus | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Selain menggenjot industri pertahanan dalam negeri, Pemerintah masih mengandalkan model pembiayaan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) dengan kredit ekspor.

Menurut Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, saat ini, Pemerintah memiliki alokasi kredit ekspor yang ditetapkan pada masa pemerintahan periode 2004-2009 sebesar US$ 3,7 miliar. "Kami akan terus penuhi itu. Sementara ini masih dalam perjalanan untuk menyelesaikan alokasi kredit ekspor itu," ujar Purnomo seusai bertemu Presiden di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/11).

Purnomo mengatakan, pengadaan alutsista strategis tetap ada. Namun, perlu ada perencanaan yang jelas dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengenai spesifikasi dan kualifikasi alutsista. "Sehingga industri pertahanan bisa melihat yang dipersiapkan ke depan itu apa," imbuh mantan Menteri Energi Sumber Daya Mineral itu.

Yang jelas, kata Purnomo, ada sejumlah aspek yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan industri pertahanan. Pertama, masalah pendanaan. Kedua, multiplier effect, kalau kita mengembangkan industri pertahanan makan akan tumbuh kegiatan-kegiatan lain.

Ketiga, terkait kebutuhan-kebutuhan TNI, misalnya kualifikasi dari alutsista, kualifikasi kekuatan tiap angkatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×